Esposin, WONOGIRI -- Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo, menjadi salah satu desa yang paling bergeliat secara ekonomi pada Ramadan 2023 ini di Wonogiri.
Pasar kuliner yang digelar setiap sore di halaman balai desa setempat mampu mendongkrak pendapatan puluhan pelaku usaha kecil dan mikro. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pengelola pasar kuliner itu, omzet pedagang bervariasi mulai Rp300.000/hari sampai Rp1,2 juta/hari.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Perbedaan omzet tergantung apa yang mereka jual. Ada yang jualan pecel, bothok, hingga burger di pasar pinggir jalur lingkar selatan (JLS) penghubung Jogja-Wonogiri-Pacitan itu.
"Kalau yang jual es saja, omzetnya sekitar Rp300.000/hari, tapi kalau yang lengkap, ada lauk pauk, minuman, dan sebagainya, kemarin kami survei ada omzetnya sampai Rp1,2 juta/hari,” kata Kepala Desa Sirnoboyo, Wonogiri, Romadhani Andang Nugroho, kepada Esposin, Minggu (9/4/2023).
Pasar kuliner di balai desa itu bukan satu-satunya penggerak perekonomian saat Ramadan di Sirnoboyo. Ada lagi acara Kampung Ramadan di Dusun Mesir, Sirnoboyo, yang juga menggelar bazar kuliner meski hanya sekitar tiga hari di awal Ramadan.
Bazar kuliner di Kampung Ramadan Mesir melibatkan 40-an pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) setempat yang berjualan aneka kuliner untuk berbuka puasa. Acara yang digagas Himpunan Muda-Mudi Mesir (HMM) Sirnoboyo itu diikuti pelaku UMKM di Dusun Mesir dan dusun lain di Sirnoboyo.
Bergeliatnya perekonomian Desa Sirnoboyo di Kecamatan Giriwoyo yang berjarak cukup jauh, mencapai 80 kilometer (km) melalui jalan umum dari pusat kota Kabupaten Wonogiri, itu sebenarnya tidak terlalu mengherankan.
Sejak beberapa tahun lalu, Desa Sirnoboyo terkenal sebagai desa yang penuh inovasi. Bahkan desa tersebut meraih juara I kategori desa/kelurahan dalam ajang Wonogiri Inovation Award (WIA) 2021.
Ada empat inovasi Desa Sirnoboyo yang didaftarkan kepada panitia WIA kala itu, yakni Progam Sesarengan Kumpul Bebarengan Musyawarah Mufakat (Sekul Berkat), Sirnoboyo Inovasi Award (SIA), petani milenial (pertanian organik), dan produksi intip tiwul (makanan ringan).
Dari sisi luas wilayah, Desa Sirnoboyo tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan 15 desa/kelurahan lain di Kecamatan Giriwoyo. Luas wilayah Sirnoboyo hanya 4,31 km persegi dan menyumbang 4,29 persen terhadap luas kecamatan tersebut.
Jumlah penduduk Sirnoboyo, menurut data Kecamatan Giriwoyo Dalam Angka 2022, tercatat sebanyak 2.638 jiwa dengan kepadatan penduduk 594 jiwa per km persegi. Warga Sirnoboyo tinggal tersebar di tujuh dusun yakni Selorejo, Japurun, Nyamplung, Mesir, Sumberejo, Krendetan, Ngasem.
Dari sisi geografis, letak Desa Sirnoboyo cukup strategis karena berada di pinggir Jalur Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Yogyakarta-Wonogiri-Pacitan. Kondisi ini menjadi peluang bagi warga desa setempat untuk terus meningkatkan perekonomian.