Sukoharjo (Espos)--Produksi jamu tradisional di sentra industri rumah tangga atau home industry jamu di wilayah Kecamatan Nguter, Sukoharjo, mengalami penyusutan hingga 80% akibat kelangkaan dan mahalnya harga bahan baku.
Kondisi tersebut diperparah pemasaran hasil produksi yang semakin sulit sejak beberapa waktu terakhir.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Bukannya meningkat, tingkat penjualan jamu oleh para pengusaha kecil jamu tradisional terus menurun karena kewalahan bersaing dengan industri serupa yang memiliki skala lebih besar.
"Dengan kendala saat ini, kami hanya bisa berusaha bertahan saja. Ibarat hidup segan mati tak mau, perkembangan usaha pembuatan jamu tradisional milik pengusaha kecil seperti kami semakin tidak menggembirakan,” ungkap anggota Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) Kabupaten Sukoharjo, Sumardi, ditemui Espos dalam sebuah kesempatan di Nguter, Sabtu (25/12) siang.
try