Esposin, BOYOLALI--Kemampuan penyediaan susu sapi di Boyolali masih jauh di bawah kebutuhan susu.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Data yang diterima Esposin, dari total populasi sapi perah di Boyolali sebanyak 88.696 ekor, kemampuan penyediaan susu sapi hanya 100.000 liter hingga 120.000 liter per hari. Sementara kebutuhan susu mencapai 252.000 liter per hari. Dengan demikian masih terjadi kekurangan suplai susu sebanyak 132.000 liter hingga 152.000 liter per hari.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, setidaknya Boyolali butuh tambahan sapi laktasi sebanyak 10.000 ekor hingga 15.000 ekor. Minimnya kemampuan penyediaan susu sapi disebabkan karena populasi sapi laktasi di Boyolali hanya 50% atau sekitar 12.417 ekor dari populasi sapi betina produktif yang mencapai 24.835 ekor.
“Oleh karena itu, kami berupaya untuk terus menambah populasi sapi perah yang ada di Boyolali,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Bambang Jiyanto, kepada Esposin, Selasa (11/8/2015).
Menurut Bambang, Boyolali harus berupaya untuk mempertahankan ikonnya sebagai sentra terbesar penghasil susu sapi segar di Jateng. Peternakan sapi perah pada umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi berudara dingin karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari Australia dan Selandia Baru.
Ada beberapa solusi yang saat ini mulai dilaksanakan Disnakkan untuk mengatasi masalah populasi sapi perah. Program GBIB (gertak birahi) tahun ini menyasar 1.000 ekor sapi. Begitu pula terkait penanganan gangguan reproduksi (gangrep) tahun ini targetnya bisa menyasar 7.520 ekor sapi di 19 kecamatan di Boyolali.