Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali mengeluhkan penebangan pepohonan dan kurang hidupnya taman-taman di Kota Solo.
Padahal Solo masih harus bekerja keras untuk memenuhi minimal 20 persen ruang terbuka hijau (RTH) agar kesehatan udara tetap terjaga dan temperatur tak semakin panas.
Doa Agar Anak Tak Diganggu Makhluk Halus
Pernyataan itu disampaikan Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan peserta Perkenalan, Silaturahmi dan Umbul Donga di Ngaglik, Mojosongo, Minggu (5/1/2020).
Kegiatan yang dihadiri seribuan orang itu diinisiasi oleh Komunitas Manunggaling Sabtu Pahing (MSP).
Kapal China di Natuna, Susi Pudjiastuti: Selama Saya Menteri, Kapal Asing Tak Berani
Saat sesi tanya jawab, Ketua Komunitas MSP, Tri Purnomo, menanyakan komitmen Gibran Rakabuming Raka dalam mewujudkan Solo sebagai kota yang hijau.
Ramalan Bencana 2020, Waspada Gempa 9SR!
“Kira-kira ada program penghijauan kembali di Solo dari Mas Gibran atau tidak nanti?” tanya Tri Purnomo.
Kisah Kelam PSK: Melayani saat Mens
Pertanyaan itu langsung dijawab Gibran Rakabuming Raka dengan menyatakan RTH di Solo belum ideal.
Berdasarkan data yang diterima Gibran, RTH di Solo baru di kisaran sembilan persen.
Prabowo Sebut China Sahabat, Demokrat: Dulu Bak Macan, Sekarang Meong
“Jadi idealnya RTH itu minimal 20 persen. Di Solo ini cuma sembilan persen, itu data terakhir yang saya terima. Jadi memang masih sangat kurang ideal,” terang dia.
Catat! Ini Cara Mengetahui Mobil yang Pernah Terendam Banjir
Gibran Rakabuming Raka lantas menceritakan beberapa kali ayahandanya, Presiden Jokowi mengeluhkan beberapa taman yang sekarang dinilai tidak hidup.
Kabar Duka: Artis Ria Irawan Meninggal karena Kanker
Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!
“Jadi Kalau pas Bapak pulang Solo kadang-kadang sambat kok banyak tanaman-tanaman yang dikepras, diganti paving. Bapak kadang-kadang sambat seperti itu. Banyak taman-taman yang dulunya hidup sekarang ndak hidup,” sambung dia.