Esposin, KARANGANYAR — Gunung Lawu telah menjadi pusat pemujaan sejam zaman megalitikum terbukti dari temuan punden berundak di puncaknya yang terus berlanjut hingga ke zaman kerajaan lewat keberadaan prasasti batu berangka tahun 1360 Saka atau 1438 Masehi dan relief cokrosurya.
Di puncak Gunung Lawu, yakni di Hargo Dumilah, Hargo Dalem, dan Pasar Dieng, terdapat sepuluh bangunan punden berundak. Punden berasal dari kata pundian yang berarti pujaan. Pendirian bangunan berundak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara artifisial menimbun tanah untuk membentuk undak-undakan.