Esposin, SOLO — Masyarakat Jawa mengenal Pranata Mangsa, sistem kalender lama yang kerap dikaitkan dengan aktivitas pertanian maupun penangkapan ikan, dan perlahan mulai ditinggalkan. Pranata Mangsa berarti ketentuan musi, disusun berdasarkan pada peredaran matahari. Kalender ini memiliki 1 siklus (setahun) dengan periode 365 hari atau 366 hari.
Kalender ini memuat berbagai aspek fenologi dan gejala alam lainnya yang dimanfaatkan sebagai pedoman dalam kegiatan usaha tani maupun persiapan diri menghadapi bencana (kekeringan, wabah penyakit, serangan pengganggu tanaman, atau banjir) yang mungkin timbul pada waktu-waktu tertentu.