Esposin, SRAGEN — Dua unit pompa air tenaga surya dioperasional di persawahan wilayah Desa Trombol, Kecamatan Mondokan, Sragen. Pompa air hasil riset dari penelitian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) ini diserahterimakan di Balai Desa Trombol, Mondokan, Sragen, Kamis (14/4/2022).
Peneliti Ahli Madya Kemen ESDM, Slamet, menerangkan pompa air tenaga surya ini untuk menjawab implementasi dan dukungan terhadap pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan sumber energi terbarukan. Selama ini petani banyak menggunakan pompa listrik dengan jaringan kabel yang bisa membahayakan keselamatan mereka.
Ada juga yang menggunakan pompa bertenaga diesel atau mesin bensin, namun dampaknya pada munculnya emisi CO2 dan polusi. Pompa tenaga surya ini menjadi solusi dari kedua persoalan tersebut.
Baca Juga: Populasi Tyto Alba Diperbanyak, Serangan Tikus di Sragen Anjlok 50%
Dia melanjutkan pompa air tenaga surya yang kedua tidak menggunakan baterai tetapi panel suryanya mampu menghasilkan listrik 5 kWp untuk menggerakan pompa air 3 phase. Kapasitasnya 2.600 Watt dan bisa memompa air 6,5 meter kubik per jam.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, menyampaikan dua unit pompa air itu sudah diserahterimakan kepada desa. Keduanya dipasang di sawah bengkok kepala desa (kades) dan perangkat desa.
Baca Juga: Poktan Plosokerep Sragen Mulai Jalankan Program Panen 4 Kali Setahun
“Pompa air yang digunakan itu submersible. Model pompa air tenaga surya ini diujicoba di Sragen dan di Bali. Kenapa memilih Trombol karena istri peneliti dari Kemen ESDM itu berasal dari Trombol,” jelasnya.
Sekretaris Desa Trombol, Bambang Tugiyono, mengatakan uji coba pompa air tenaga surya itu memang sudah lama. Mekamisme pompa tersebut adalah dengan mengaliran air dari sumur ke tandon penampungan. Baru kemudian dialirkan ke sawah.
“Ada kelemahannya, terutama yang tanpa baterai. Kemampuan memompa air itu tergantung pada panas matahari yang ada,” jelasnya.