Esposin, SOLO- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo menangkap empat orang yang diidentifikasi sebagai pelaku tindak kekerasan menggunakan senjata tajam (sajam) terhadap dua suporter pada Rabu (7/8/2024) pagi.
Hal itu disampaikan oleh Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi saat ditemui awak media di Mapolresta Solo, Rabu (7/8/2024) siang.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
“Berkat kerja keras Resmob Satreskrim Polresta Solo, didukung fungsi lainnya karena kami melibatkan lalu lintas untuk cek cctv kemudian intelijen untuk kami dalami dari jaringan-jaringan kami, pada pagi ini kami mengamankan empat orang yang kami identifikasikan sebagai pelaku,” kata Kapolresta Solo.
Lebih lanjut, dua orang di antaranya, kata dia, diidentifikasi sebagai pelaku berdasarkan kendaraan yang digunakan oleh mereka, satu orang di antaranya diidentifikasi sebagai ketua dari kelompok kekerasan, sementara sisa satunya lagi diidentifikasi sebagai admin media sosial kelompok tersebut.
“Yang lainnya masih harus kami dalami sedang kami lakukan pemeriksaan,” kata dia.
Selain itu, korban nantinya juga diperiksa oleh Polresta Solo untuk mengetahui apakah ada hubungan dengan para pelaku atau tidak, termasuk untuk mengetahui apakah korban merupakan elemen suporter Persis Solo atau bukan. Namun, karena kondisi korban yang menurut Kombes Pol Iwan Saktiadi masih dalam perawatan akibat luka sabetan senjata itu maka pemeriksaan terhadap korban sendiri masih harus ditunda.
“Jadi kami memberikan waktu sampai kondisi korban membaik. Walaupun lukanya tidak cukup serius, artinya tetap bisa diajak berkomunikasi tapi secara medis kami memberikan ruang agar korban betul-betul bisa pulih dan bisa berkomunikasi baik dengan kami. Nanti kami kembangkan untuk menambah keterangan kepada penyidik,” kata dia.
Saat ditanya apakah pelaku juga bagian dari elemen suporter, Kapolresta Solo menjawab bahwa berdasarkan keterangan yang didapat hingga saat ini para pelaku itu bukan bagian dari elemen suporter.
“Jadi ini ada kelompok atau geng yang nanti kami dalami. Namun kami sudah mengantongi berbagai macam keterangan, indikasi, alat bukti, dan lainnya yang mendukung [pernyataan] bahwa mereka bukan dari kelompok suporter,” jelas dia.
Sebagai informasi, sebelumnya terjadi tindak kekerasan menggunakan sajam terhadap dua anak di bawah umur yang diduga suporter yang terjadi pada Sabtu (3/8/2024) tengah malam.
Kekerasan itu terjadi saat kedua korban, MAS, 15, dan EF, 19, ikut dalam konvoi mengiringi bus pemain Persis Solo kembali ke mes di kawasan belakang kampus UNS.
Kekerasan terjadi di dua tempat yang berbeda, yakni di Jl Kolonel Sutarto tepatnya di kawasan RSUD Moewardi dan di Jl Tentara Pelajar tepatnya di kawasan Markas Damkar Pedaringan.
Akibat kekerasan itu, korban mengalami luka di bagian lengan dan paha, serta harus mendapat perawatan di dua rumah sakit yang berbeda, yakni di RSUD Moewardi dan RS Kustati.