Esposin, SOLO- Polresta Solo membekuk empat suporter yang membawa senjata tumpul dan senjata tajam saat gelaran Liga 1 Persis Solo kontra PSIS Semarang pada Sabtu (17/8/2024) lalu.
Dalam jumpa pers yang digelar di Mapolresta Solo pada Selasa (20/8/2024) siang, Wakapolresta Solo, AKBP Catur Cahyono menyampaikan bahwa yang kedapatan membawa senjata tumpul berupa bottom stick dan senjata tajam berupa pisau silet itu ialah suporter PSIS Semarang berjumlah empat orang di antaranya AS, 24; HA, 22; BR, 22; dan IDN, 37. Mereka berempat diamankan di dua lokasi berbeda, yakni dua orang di kawasan Pasar Depok, Manahan, serta dua lainnya di kawasan Jl Supeno, Manahan.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Modus operandinya sendiri, mereka membawa senjata untuk berjaga-jaga karena mendukung PSIS Semarang yang bertanding markas Persis Solo di Manahan,” kata Wakapolresta Solo.
Adapun barang bukti yang turut diamankan ialah empat bottom stick, sebuah pisau silet, dan empat sepeda motor yang dijadikan tempat penyimpanan senjata tersebut.
Atas perbuatannya itu, keempat orang tersebut akan dikenakan hukuman Pasal 2 Ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan hukuman maksimal penjara selama 10 tahun.
Selain senjata tajam, Polresta Solo saat menggelar pengamanan pertandingan itu juga menemukan satu pelajar berinisial AAS yang menggunakan obat-obatan terlarang berjenis Alprazolam dan Trihexyphenidyl masing-masing berjumlah satu butir.
“Diamankan di kawasan Pasar Depok, Manahan. Dan pelaku ini masih serangkaian atau rombongan dari empat orang yang membawa senjata tadi,” kata dia.
Atas perbuatannya, AAS akan dikenakan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Terakhir, Wakapolresta Solo mengimbau agar seluruh suporter menaati aturan yang telah dibuat oleh PSSI yang melarang suporter menonton laga tandang.
“Saya ulangi lagi suporter tamu tidak diperbolehkan menonton atau menyaksikan pertandingan Liga 1 yang sudah sesuai dengan peraturan PSSI,” jelas dia.
Sementara itu, salah satu suporter yang diamankan karena membawa senjata, IDN, saat sesi tanya jawab mengaku bahwa dirinya sudah mengetahui larangan suporter tamu menonton pertandingan langsung.
Namun, dia dan teman-temannya tetap nekat berangkat menonton serta membeli tiket dari salah satu pemilik akun media sosial Facebook.
“Rencananya mau COD tiketnya di depan Stadion Manahan. Saya beli tiket [di tribun] sayap selatan, harganya Rp230.000,” kata dia.
Saat ditanya alasan membawa senjata itu, dia mengaku menyiapkan dan kemudian membawa senjata itu dari rumah di Semarang ke Stadion Manahan Solo untuk sekadar berjaga-jaga.
“Lupa kapan belinya [senjata bottom stick]. Belinya di online, Rp75.000,” kata dia saat ditanya perihal kepemilikan senjata bottom stick.