Esposin, KLATEN -- Politikus senior PDIP Klaten, Aris Widiharto, mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati (cabup) Pilkada 2024 di DPC PDIP Klaten. Tak sekadar mendaftar, Aris menyerahkan cangkul atau dalam bahasa Jawa disebut pacul.
Aris datang semobil bersama timnya ke DPC PDIP Klaten sekitar pukul 14.00 WIB. Dia ditemui Wakil Ketua Panitia Penjaringan dan Pendaftaran Cabup-Cawabup DPC PDIP Klaten, Edy Sasongko. Setelah menerima formulir pendaftaran, Aris menyerahkan cangkul kepada DPC PDIP dan diterima Edy Sasongko.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Ditemui seusai mengambil formulir, Aris menjelaskan niatnya mendaftarkan diri sebagai bakal cabup melalui PDIP sebagai bagian panggilan ideologi.
“Ini sebagai sebuah panggilan ideologi sebagai kader yang dibesarkan oleh organisasi besar dalam hal ini PDIP. Partai ini ada regulasi dan ada sistem yang memungkinkan untuk itu, dan partai membuka diri. Maka hak demokrasi ini harus dimanfaatkan oleh kader dan seluruh masyarakat Kabupaten Klaten,” kata Aris.
Disinggung alasannya membawa cangkul dan menyerahkan ke panitia pendaftaran calon bupati di DPC PDIP Klaten, Aris memaparkan musim Pilkada semestinya dimaknai sebagai musim mengeluarkan ide dan gagasan untuk kemajuan Kabupaten Bersinar. Pilkada jangan sampai dimaknai sebagai persaingan kepentingan maupun ambisi.
“Secara simbolis kami tuangkan dalam bentuk pacul tadi. Kemudian secara ekonomi makro, ke depan mengalami tantangan salah satunya terkait sektor pangan. Bisa dilihat bahwa di Klaten sumber daya andalannya dari sisi agraris,” kata Aris.
Dia melanjutkan siapa pun yang mencalonkan diri atau yang bakal menjadi Bupati Klaten mendatang harus mengutamakan jantung perekonomian rakyat kecil yakni sekor pertanian dan UMKM.
25 Tahun Jadi Anggota DPRD
“Apalagi secara ideologi PDIP merupakan partai rakyat kecil, partai kaum marhaen. Di mana kaum marhaen itu mereka yang bekerja sebagai petani maupun UMKM. Itulah yang harus dioptimalkan. Maka itu [cangkul] bagian simbolisasi saya juga. Saya anak petani,” jelas Aris.Aris saat ini masih tercatat sebagai anggota DPRD Klaten dari Fraksi PDIP. Pria asal Kecamatan Manisrenggo itu sudah menjadi anggota DPRD Klaten sejak 1999. Pada Pemilu 2024, Aris memilih tidak mencalonkan diri kembali.
Ditanya apakah tidak maju sebagai caleg pada Pemilu 2024 itu untuk persiapan maju Pilkada, Aris dengan tegas menjawab tidak. Ia tidak mencalonkan diri sebagai anggota DPRD karena kehendak hati untuk mengakhiri karier politik di sisi DPRD dan untuk regenerasi.
"Toh pengganti saya jadi [jadi caleg terpilih]. Saya ingin mengatakan jabatan politik itu sesungguhnya jabatan partai, jabatan rakyat. Ya memang boleh sih menjabat lama. Tetapi rasa pangrasa. Kalau kita tetap dewan terus kapan regenerasi terjadi,” kata pria yang 25 tahun menjadi legislator itu.
Dia melanjutkan alasannya mendaftar sebagai calon bupati pada Pilkada Klaten 2024 dilatarbelakangi panggilan ideologi. “Di mana saya harus mencalonkan diri. Perkara bagaimana nanti rekomendasi itu sudah urusan DPP. Soal jadi atau tidak itu urusan rakyat mereka akan memilih. Bagaimana memilih harusnya ada pertarungan ide,” kata Aris.
Sementara itu, Edy Sasongko menjelaskan saat ini proses pendaftaran masih terbuka hingga 29 Mei 2024. Pendaftaran itu terbuka untuk umum dari siapa pun termasuk dari parpol lain. Sejak dibuka pada 15 Mei 2024, sudah ada delapan orang yang mengambil formulir. “Belum ada yang mengembalikan formulir,” kata Edy.