Esposin, KARANGANYAR — Program vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak sapi di Kabupaten Karanganyar diwarnai aksi penolakan.
Sedikitnya 19 peternak sapi dari Kelompok Ngudi Makmur Kampung Sapi Jungke, Karanganyar, menolak vaksin tersebut. Informasi ini disampaikan Ketua Kelompok Ngudi Makmur Kampung Sapi Jungke, Mulyadi, ketika dijumpai di sela penyuntikan vaksin PMK pada Rabu (29/6/2022).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Mulyadi mengatakan dari 170-an ekor sapi di kandang komunal Kampung Sapi Jungke, setidaknya ada 50 ekor sapi yang tidak divaksin. Sejumlah pemilik menolak sapi mereka divaksin. “Kami sudah mintakan vaksin ke Pemerintah. Tapi memang ada yang tidak mau divaksin,” kata dia.
Menurut Mulyadi, peternak menolak pemberian vaksin karena berbagai alasan. Salah satunya mendekati Hari Raya Iduladha serta khawatir akan kondisi sapi setelah menerima suntikan vaksin tersebut. “Ada yang menyebut nanti dagingnya kuning setelah divaksin,” katanya.
Baca Juga: Perdana! 101 Ekor Sapi Ternak di Karanganyar Disuntik Vaksin PMK
Mulyadi tidak memaksakan semua peternak anggotanya harus menerima program vaksinasi tersebut. Yang terpenting vaksinasi diberikan sebagai upaya bersama menangani wabah PMK. Sejauh ini belum ada kasus PMK yang menyerang sapi-sapi di Kelompok Ngudi Makmur.
“Alhamdulillah ternak di sini sehat-sehat. Ternaknya bebas PMK,” katanya.
Aljubail Suwito, adalah salah satu peternak yang menolak vaksin. Alasannya, sapi yang ia pelihara sudah laku terjual untuk kurban di Hari Raya Iduladha. Selain itu sapi lainnya dalam kondisi hamil.
“Ada delapan sapi ternak saya. Dua sapi sedang hamil dan yang lain sudah laku untuk kurban. Jadi tidak berani divaksin,” katanya.
Baca Juga: Kasus PMK di Sragen Hampir 1.000 Ekor, Pasar Hewan Tetap Dibuka 5 Juli?
Saat ini kondisi sapi miliknya sehat dan bebas PMK. Sapi-sapi tersebut dijaga baik dari segi pakan, vitamin, dan pembersihan kandangnya. Dia juga rutin menyemprotkan disinfektan di lokasi kandang.