Esposin, SOLO — Masih ada antrean pasien yang membutuhkan plasma konvalesen dari PMI Kota Solo. Semua pihak berkepentingan berkomitmen membangun bank plasma konvalesen.
Kasi Pencari dan Pelestari Donor Darah Sukarela PMI Solo, Achmad Reza, menjelaskan permintaan plasma turun menjadi sekitar 10 pasien akhir pekan lalu. Donor plasma konvalesen dapat menyumbangkan darah mereka di PMI Kota Solo dan RSUD. dr. Moewardi
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
“Memang permintaan sepertinya mulai menurun walaupun belum menurun banget. Kebutuhan masih banyak. Tapi kecukupan kami lumayan. Dulu kan antrean 45 sampai 50 pasien bertahan selama dua pekan,” kata dia kepada Esposin, Jumat (19/2/2021).
Baca Juga: Peluang Bisnis Camilan
Menurut dia, sejumlah pihak berkepentingan, seperti sukarelawan, Dinas Kesehatan Kota Solo, PMI Kota Solo, Kodim 0735/Solo, dan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSI) Solo berkoordinasi untuk menyelenggarakan bank plasma konvalesen di Kota Solo, Kamis (18/2/2021).
Dia mengatakan, proses pencarian donor plasma konvalesen sukarela sampai menemukan donor sesuai kriteria membutuhkan waktu panjang. Bank darah atau stok diharapkan mempermudah proses terapi plasma atau menurunkan angka kematian.
“Dinas Kesehatan memberikan dukungan dengan memberikan data untuk sosialisasi sampai Babinsa dan sukarelawan. Dinas Kesehatan dan ARSI aktif melakukan edukasi kepada pasien yang menjalani perawatan. Tidak semua data akan diberikan karena menyangkut privasi,” paparnya.
Baca Juga: Peluang Bisnis Makanan Beku
Menurut dia, data yang digunakan merupakan para pasien yang menjalani perawatan dan pasien tersebut secara sukarela mau donor plasma ketika sudah dinyatakan sembuh. PMI Kota Solo juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah wilayah Soloraya.
“PMI bisa melakukan jemput sampel. Kalau untuk luar kota, kami minta izin dulu dengan pemangku wilayah setempat untuk melakukan pengambil sampel. PMI lain sangat support untuk memenuhi kebutuhan plasma,” paparnya.
Sukarelawan Pencari Donor Plasma, Helmi Ahmad Sakdilah, menjelaskan para sukarelawan kesulitan mencari donor sukarela karena data terbatas dan sedikit calon donor plasma yang lolos kriteria.
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Kata Astrologi Karismatik & Populer
Rapat pada Kamis untuk membahas solusi masalah data dan menjamin kerahasiaan penyintas Covid-19.
“Bersama Babinsa dan petugas Puskesmas terlibat untuk melakukan screening penyintas yang sesuai kriteria supaya kebutuhan plasma bisa terpenuhi. Semakin banyak yang berkontribusi bisa mewujudkan bank plasma,” ungkapnya.
Menurut dia, sukarelawan yang sebagian merupakan penyintas Covid-19 dan pernah menjadi donor plasma konvalesen dapat mendorong para penyintas Covid-19 untuk menjadi donor sukarela. Orang yang senasib bisa mempengaruhi empati bersedia sedekah plasma.