Tak hanya warga desa itu yang menanti-nanti hasil pilkades kali ini, namun juga masyarakat Boyolali pada umumnya. Sejumlah kalangan berharap pilkades tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Sebagaimana diketahui, empat kali pilkades digelar di Desa Dlingo, calon tunggal, Tahanta, secara berturut-turut harus mengakui kekalahannya melawan kotak kosong.
Pantauan Esposin, Rabu (21/8), berbagai persiapan untuk penyelenggaraan pilkades mulai diadakan pihak panitia maupun perangkat desa setempat.
Di rumah Tahanta, terlihat tenda yang dipasang untuk menyambut para tamu ataupun pendukungnya. Namun tidak terlihat Tahanta melakukan kampanye menjelang pelaksanaan pilkades tersebut.
Ditemui wartawan di Kantor Kepala Desa (Kades) Dlingo, Rabu, Tahanta mengakui tidak ada persiapan khusus dalam menghadapi pilkades kali ini.
“Persiapannya ya biasa-biasa saja. Sama seperti kemarin-kemarin,” katanya singkat.
Tahanta berharap pilkades dapat terlaksana dengan baik. Namun dirinya tidak menyinggung tentang prediksi hasil pilkades nantinya.
“Ya kalau tidak terpilih, ya itu merupakan risiko bersama,” katanya.
Sementara menurut Sekretaris Desa (Sekdes) Dlingo, Suwandi, persiapan bahkan sudah dimulai Selasa (20/8) sore.
“Tenda, bilik suara, kotak suara dan sebagainya, sudah dipersiapkan sejak kemarin sore [Selasa (20/8)] jadi hari ini tinggal mengecek apa saja yang kurang,” ujar Suwandi.