Esposin, WONOGIRI - Pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri telah merampungkan penyortiran logistik kotak suara dan bilik suara.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Data di KPU Wonogiri, bilik suara masih tersisa 11.895 buah dan kotak suara tersisa 10.940 buah. Sedangkan logistik yang lain seperti formulir, alat tulis kantor, karet sudah lengkap. Pada Senin (2/11/2015), tinta sidik jari sudah datang.
Penegasan itu disampaikan pegawai KPU Wonogiri bidang logistik, Tantowi Nurdin, saat ditemui di kantornya, Senin.
“Di Wonogiri, bilik suara maupun kotak suara berlebih. Di Pilkada Wonogiri, 9 Desember mendatang membutuhkan 2.105 kotak suara tetapi tersedia 14.000-an kotak. Jumlah bilik suara sebanyak 15.000-an namun yang dibutuhkan hanya 4.060 kotak. Bilik suara di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak dua buah, jadi kotak maupun bilik suara masih tersisa banyak,” jelasnya.
Nurdin menyatakan, logistik lain seperti bantalan coblos, paku, dan surat suara masih dalam proses pengadaan.
“Khusus surat suara, hari ini [Senin] KPU masih meminta persetujuan dari masing-masing pasangan calon. Jika sudah disetujui oleh para calon maka surat suara segera dimasukkan ke percetakan untuk dicetak. Kotak dan bilik suara itu hasil pengadaan pada Pileg dan Pilpres tahun lalu,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua KPU Wonogiri, Mat Nawir, menjelaskan sebagian logistik pemilihan kepala daerah (pilkada) Wonogiri sudah siap 100%. Yakni kotak suara, ATK, alas, dan alat coblos serta bilik suara.
Mat Nawir menyatakan masing-masing TPS diberi dua bilik suara.
Sementara itu, Komisioner KPU Wonogiri, Divisi Sosialisasi, Suyono, mengatakan setelah debat publik kedua dibatalkan pihaknya telah menggelar sosialisasi dengan generasi muda di Lapangan Nguntoronadi.
Acara musik dangdut yang menggandeng komunitas sepeda motor WKC (Wonogiri King Club) dihadiri sekitar 5.000 orang. “Masih ada satu lagi sosialisasi untuk anggota kelompok tani,” kata dia.
Pada bagian lain, Suyono meminta petugas KPPS (kelompok panitia pemungutan suara) berdekatan dengan rumah sakit untuk melakukan TPS mobiling. Dia berharap, pegawai, pasien dan penunggu pasien menyiapkan formulir A5 atau formulir memilih ditempat lain. Formulir itu, ujarnya, bisa diperoleh di panitia pemungutan suara (PPS).
“Petugas KPPS terdekat dengan rumah sakit atau rawat inap harus melayani pemilih di tempat tersebut. Teknisnya, beberapa anggota KPPS bersama pengawas pemilu TPS berkeliling membawa kotak suara ke rumah sakit atau rawat inap terdekat,” kata dia.