by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 6 Desember 2015 - 05:30 WIB
ESPOS.ID - pilkada serentak. (JIBI/Solopos/Dok)
Esposin, SOLO--Setelah tim pemenangan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo F.X.Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo mendeklarasikan 2.000-an Satgas Anti Money Politics, kini giliran rivalnya, Anung Indro Susanto-M. Fajri (Afi), membentuk satgas serupa. Pasangan nomor urut satu tersebut mengaku telah mendeklarasikan Satgas Putih (Sapu) yang diklaim berjumlah 10.000 personel.
Koordinator Sapu, Alqaf Hudaya, menegaskan satgas ini dibentuk untuk mengawal pelaksanaan Pilkada Solo agar bebas dari politik uang dan intimidasi. Alqaf menepis tudingan pembentukan Sapu untuk menandingi Satgas Anti Money Politics kubu lawan.
“Sama sekali bukan untuk menandingi satgas tim lawan. Satgas ini untuk memantau dan memastikan bahwa pelaksanaan Pilkada Solo berjalan sesuai aturan tanpa kecurangan dan intimidasi,” bebernya saat menggelar jumpa pers di Rumah Makan Boga Bugi Solo, Sabtu (5/12/2015).
Relawan Sapu, kata Alqaf, berasal dari kader partai pengusung Afi, simpatisan hingga aktivis masjid. Mereka bertugas siang-malam tiga hari sebelum hari H pencoblosan hingga tiga hari selepasnya. Selain memantau keliling, personel Sapu juga akan ditempatkan di pos-pos di masing-masing kelurahan hingga tempat pemungutan suara (TPS).
Sedikitnya ada tujuh personel yang ditempatkan di masing-masing TPS di Kota Solo yang mencapai 1.000-an titik.
“Tugas mereka ialah mengumpulkan alat bukti jika ditemukan pelanggaran,” paparnya.
Ketua tim pemenangan Afi, Sugeng Riyanto, menambahkan pembentukan Sapu memang tak terlepas dari masih ditemukannya upaya mobilisasi PNS secara sistemastis. Para pejabat PNS hingga level di kelurahan, kata dia, terindikasi kuat dimobilisasi secara sistemik untuk memenangkan petahana.
Selain itu, pembentukan Sapu juga untuk merespons adanya peluang intimidasi secara psikologis di sekitar TPS kepada warga yang memiliki hak pilih.