Esposin, SEMARANG -- DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD) PDIP Jateng, menyatakan sudah berjuang maksimal untuk memenangkan pasangan Paryono dan Dyah Shintawati pada Pilkada Karanganyar.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
“Kalau ternyata hasil ini begini [kalah], ya kita terima, karena sudah kehendak Tuhan,” kata Wakil Ketua DPD PDIP Jateng, Nuniek Sriyuningsih kepada Esposin di Semarang, Senin (23/9/2013).
Seperti diketahui, dari hitung cepat yang diselenggarakan KPU Karanganyar atas hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karanganyar pada Minggu (22/9/2013), Paryono dan Dyah meraih 161.286 suara atau 42,70%.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati (cagub-cawagub) yang diusung PDIP dan Partai Demokrat ini, kalah dari pasangan cagub-cawagub, Juliyatmono-Rohadi Widodo (Yuro).
Pasangan Yuro yang diusung koalisi Partai Golkar, PKS, PAN, PKPI meraih 192.041 suara atau 50,37%.
Menurut Nuniek, PDIP telah mengerahkan segenap daya dan upaya yang dimiliki untuk dapat memenangi Pilkada Karanganyar.
“Dari awal merasa optimistis bisa menang, karena dari hasil survei yang kami lakukan peluang Paryono dan Juliyatmono sama kuat,” ungkap anggota DPRD Jateng ini.
Apalagi, imbuh dia, Paryono masih menjabat sebagai Wakil Bupati Karanganyar, sehingga untuk mensosialisasikan kepada masyarakat lebih mudah.
“Namun, ternyata Tuhan berkehendak lain. Ya sudah, kita terima saja,” tandasnya.
Meski mengalami kekalahan, imbuh Nuniek, perolehan suara PDIP di Karanganyar mengalami kenaikan dibandingkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng pada 26 Mei 2013 lalu.
“Pada Pilgub Jateng lalu suara PDIP di Karanganyar 38.2 persen, pada Pilkada Karanganyar menjadi 42,70 persen,” katanya.