Esposin, KARANGANYAR -- Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih (Roda) maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karanganyar 2018.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Salah satu cita-cita besarnya adalah menjadikan Desa di Karanganyar agar bernuansa internasional. Roda menilai banyak perdesaan di Karanganyar yang masih bisa digenjot potensinya. Karanganyar selama ini dikenal memiliki beragam lokasi pariwisata alam.
"Jadi begini. Pengembangan untuk perkotaan Karanganyar lebih ke modern. Tetapi kalau ke desa saya ingin agar bernuansa internasional. Misalnya seperti sawah yang ditata dengan bagus, tidak dipasangi bangunan bangunan. Penataan dan pengembangan potensi desa harus dilakukan agar orang dari luar mau datang. Tentunya pengembangan desa maupun kota harus sesuai dengan kearifan lokal," jelas Rohadi.
Baca Juga: Roda Bercita Wujudkan Karanganyar Lebih Modern Deklarasi 99 Relawan Perjalanan Pertemuan Rohadi-Ida Roda di Mata Pasangan Detik-Detik Rekomendasi Gerindra
Apalagi Karanganyar juga berhasil menyabet juara II Lomba Desa Nasional 2017 lewat Desa Karanglo, Kecamatan Tawangmangu. Desa di Tawangmangu bagian barat ini berhasil menorehkan prestasi dalam lomba yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Desa Karanglo yang berlokasi di ketinggian 650 ini menyingkirkan hampir 75.000 desa yang ada di Tanah Air. Desa tersebut memiliki potensi alam yang mampu kesejahteraan masyarakat.
“Untuk menjadikan desa bernuansa internasional itu perlu digali kultur dan potensi desa. Selain itu petani juga diberi edukasi, diberi pelatihan agrowisata, dan juga didatangkan tenaga ahli untuk berbagi ilmu sesuai dengan budaya lokal,” imbuh Ida.
Selain potensi desa, Roda juga bertekad untuk membangun infrastuktur dan lapangan pekerjaan di Karanganyar. "Kemaslahatan utama masih di lapangan pekerjaan, kami akan melakukan survei untuk mengetahui kebutuhan itu," tutur penggemar olahraga ekstrem ini.
Rohadi yang menjabat sebagai Wakil Bupati Karanganyar bekerja bersama-sama Bupati Juliyatmono untuk membuat Karanganyar makin maju dan sejahtera.
Adanya kerja sama dan pembagian tugas yang optimal ini berhasil membawa Pemkab Karanganyar menyabet predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) selama tiga tahun berturut-turut yakni LKPD tahun 2014, LKPD tahun 2015, dan LKPD tahun 2016.
Sementara itu Ida menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan kaum perempuan di Karanganyar. Konsep yang dia tawarkan adalah perempuan di Karanganyar harus mandiri tanpa melupakan kodratnya sebagai istri dan ibu.
“Perempuan di Karanganyar harus mandiri tapi ngajeni. Mandiri tapi menghargai. Mandiri artinya mampu bertahan di segala situasi, memiliki keterampilan. Namun harus menghargai pasangan, itu tidak boleh dilupakan.” (*)