Esposin, WONOGIRI—Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Kabupaten Wonogiri, Sutardi, berharap para peternak sapi mampu mandiri membuat pakan tambahan untuk penggemukan sapi. Hal ini berkaitan dengan mahalnya harga asupan tambahan yang beredar di masyarakat.
Beberapa waktu lalu Esposin berkunjung ke Pasar Sapi Wuryantoro, bertepatan hari pasaran Legi. Salah satu peternak yang rutin datang setiap hari pasaran Legi, Ali Muhadi, mengakui harga sapi saat ini tinggi.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Tingginya harga sapi itu disambut baik para peternak, namun sekaligus berpotensi buruk. Sebab menurutnya, harga sapi selalu fluktuatif. "Apalagi tingginya harga sapi juga seiring dengan tingginya biaya asupan tambahan untuk mempercepat penggemukan sapi," imbuhnya.
Baca Juga: Kasus Penggemukan Sapi Wonogiri, Usaha Berhenti setelah 3 Kali Panen
Ia mencontohkan pada waktu menjelang perayaan Hari Raya Iduladha. Pada momen itu banyak peternak yang menahan sapinya untuk tak dijual langsung demi menunggu harga sapi tinggi.
Tapi di sisi lain harga asupan tambahan juga ikut naik. "Contohnya pollard untuk mempercepat penggemukan sapi, harganya bisa mencapai Rp250.000 per 50 kg. Bayangkan jika peternak membutuhkannya dua kali dalam sebulan, sudah Rp500.000," kata Ali.
Ia mengeluhkan selama ini tak ada perhatian dari pemerintah untuk memberi subsidi asupan tambahan yang dibutuhkan itu.
Baca Juga: Bisa Raih Rp500 Juta/Tahun Jadi Alasan Belantik Sapi Wonogiri Ini Lebih Pilih Jadi Petani Porang
Sutardi mengatakan belum ada rencana pemberian subsidi asupan tambahan penggemukan sapi. Menurutnya, kebijakan semacam itu harus ada koordinasi dengan pemerintahan pusat terlebih dahulu.
Meski begitu, selama ini Dislapernak sudah melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan sendiri. "Kami terus imbau untuk tidak mengandalkan pabrikan, jadi kami adakan pelatihan kepada peternak agar mandiri membuat pakan ternak," ujarnya.
Pelatihan itu menurutnya sudah diadakan dengan menghadirkan perwakilan kelompok peternak. Dari perwakilan kelompok tersebut diharapkannya dapat melatih peternak-peternak lain untuk membuat bahan pakan sendiri.
Baca Juga: Praperadilan Ditolak, Penyidikan Korupsi Hibah Sapi Wonogiri Berlanjut
Sutardi mengatakan dengan pembuatan bahan pakan sendiri, dapat menekan biaya pengeluaran ternak. Ia juga mengklaim beberapa pelaku usaha di Kabupaten Wonogiri sudah bisa membuat pakan sendiri.