Esposin, KLATEN--Sanggar Rojolele Delanggu berencana menggelar kegiatan bertajuk Pra Mbok Sri Mulih #5, Sabtu (24/9/2022). Kegiatan itu digelar sebagai rangkaian festival yang digelar pada Oktober mendatang.
Pendiri Sanggar Rojolele sekaligus inisiator Festival Mbok Sri Mulih, Eksan Hartanto, menjelaskan pra festival itu diadakan sekaligus sebagai salah satu ikhtiar petani di Desa/Kecamatan Delanggu di tengah kondisi budi daya pertanian di Delanggu yang saat ini terpuruk.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Eksan menjelaskan kondisi pertanian di wilayah Delanggu pada masa tanam (MT) dua mengalami gagal panen akibat serangan hama wereng. Hingga kini, petani terus berupaya mengendalikan serangan hama itu.
Selain ikhtiar melalui pengendalian serangan hama, Eksan menjelaskan petani menggelar umbul donga sebagai bentuk doa kepada Sang Pencipta agar serangan wereng segera sirna.
Hal itu diwujudkan dalam bentuk Pra Festival Mbok Sri Mulih. “Harapannya ketika pelaksanaan festival pada akhir Oktober nanti harapannya petani dalam kondisi benar-benar lega. Namun, di tengah ketidakberdayaan pada situasi budi daya pertanian yang sedang terpuruk, petani masih memiliki semangat untuk bangkit,” kata Eksan saat berbincang dengan Esposin, Selasa (20/9/2022).
Sanggar Rojolele Delanggu menjadi ruang belajar, diskusi, dan pergerakan warga Desa Delanggu untuk membahas persoalan seputar pertanian.
Program yang rutin digelar Sanggar Rojolele yakni jagongan tani setiap bulan serta Festival Mbok Sri Mulih yang diadakan setiap tahun sejak 2017. Festival itu sebagai perayaan budaya tani yang melibatkan petani di Desa Delanggu.