Esposin, KLATEN --Harga petai di Pasar Jatinom, Klaten ugal-ugalan tiga bulan terakhir ini. Satu tangkai petai tembus hingga Rp.6000.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kenaikan dipicu lantaran kelangkaan pasokan petai di pasar tersebut. para pedagang mengaku kesulitan mendapatkan petai dari para petani, karena sudah mulai berkurang panenannya.
Selain itu, tidak seimbangnya permintaan dan kesediaan pasokan barang menjadi penyebab selanjutnya. Tiga bulan sebelumnya harga petai satu batangnya berada di kisaran Rp2.000. Pada pertengahan puasa mencapai angka Rp4.000 hingga Rp5.000.
Salah seorang penjual petai, Ny.Wongso, mengaku untuk mendapatkan petai satu tangkai cukup kesulitan. “Ya sulit kalau tidak musim gini, kalaupun ada harganya pasti mahal,” kata dia saat ditemui Esposin di Pasar Jatinom, Rabu (14/8/2013).
Penjual lain, Purwito, petai biasanya diburu oleh warga Solo, Salatiga, Semarang hingga Jakarta. Petai biasa digunakan untuk lalapan di rumah makan. Ia mengatakan meskipun mahal, namum permintaan konsumen tetap setabil. Sementara Mulyanti, salah seorang pengunjung Pasar Jatinom mengaku dengan harga petai setiap Lebaran biasanya memasak sambel goreng ati dengan campuran petai. Tetapi untuk Lebaran kali ini ia tidak menggunakan petai.
“Hla gimana lagi wong yo mahal gitu mending enggak tak kasih petai saja.”
Sementara pantauan Esposin siang itu penjual sayuran memang mayoritas tidak menjual petai di lapaknya. Hanya beberapa pedagang yang menjualnya itu pun hanya sekitar satu tangkai saja.