Esposin, SOLO — Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo, GKR Wandansari atau Gusti Moeng menyebut adanya pembatasan peserta Kirab Malem Selikuran LDA Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Pasa Taun Alip 1955 (21 Ramadan 1443H).
Seperti diberitakan, Kirab Malem Selikuran LDA Keraton Kasunanan Hadiningrat berlangsung Jumat (22/4/2022) mulai pukul 21.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB. Kirab menyambut malam ke-21 Ramadan 2022 itu dilaksanakan hampir berbarengan dengan kirab serupa yang digelar Keraton Solo.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Tak hanya itu, kirab juga berlangsung dengan lokasi start dan finis yang sama, yakni dari Kori Kamandungan kompleks Keraton Solo menuju Masjid Agung. Kendati begitu, kedua kirab yang hanya berselisih 30 menit itu bisa berlangsung lancar dan beriringan.
Baca juga: 2 Kirab Malam Selikuran Keraton Solo, Ini Bedanya Menurut Gusti Moeng
Gusti Moeng saat ditemui Esposin, Jumat, mengatakan pihaknya membatasi jumlah peserta dalam kirab ini sebanyak 1.000 orang. Hal ini tidak terlepas dari protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang masih berjalan. Selain itu jumlah tumpeng yang tersedia juga menjadi pertimbangan.
“Kami membatasi peserta karena tumpengnya hanya berjumlah 1.000 yang akan dibagikan ke peserta, jadi kami hanya bisa menerima 1.000 peserta. Selain itu protokol kesehatan yang ketat juga menjadi pertimbangan untuk jumlah peserta,” ujar Gusti Moeng.
Hanya 25 Orang
Lebih lanjut, dia menambahkan sejatinya banyak peserta yang ingin mengikuti Kirab Malem Selikuran yang diadakan. Tetapi karena beragam pertimbangan, dibatasi menjadi 25 orang setiap kabupaten di Jawa Tengah.Baca juga: Tidak Tabrakan, Begini Jalannya 2 Kirab Malem Selikuran di Keraton Solo
“Sebetulnya banyak yang ingin ikut, tapi kami batasi setiap kabupaten hanya 25 orang,” lanjut Istri dari KPH Eddy Wirabhumi.
Untuk lokasi dari awal Kirab Selikuran di Sasana Pagelaran, Gusti Moeng menyebut jumlah peserta yang bertambah menjadi pertimbangan.
“Tahun yang lalu kami berangkat dari sini (Sasana Pagelaran), sebelumnya lagi Kirab LDA dari Sitihinggil, tapi karena pengikutnya banyak sekali, dan protokol kesehatan masih berlaku kami pundah ke tempat yang lebih terbuka,” tukasnya.
Baca juga: Kirab Malam Selikuran, Tradisi Keraton Solo Sambut Malam Laitul Qadar