Esposin, BOYOLALI – Di Dukuh Gunung Sari, Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah terdapat satu tempat bersejarah bernama Pertapan Indrokilo. Pertapaan tersebut konon merupakan lokasi Raden Arjuna atau Raden Janaka bertapa sampai mendapatkan senjata pasopati.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu anggota keluarga pemilik pekarangan Pertapan Indrokilo Boyolali, Sriwoto, 77, saat ditemui Solopos.com di lokasi bersejarah tersebut.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Menurut cerita pewayangan, ada lakon wayang bernama Begawan Ciptaning alias Raden Janaka yang bertapa di sini, di lereng Gunung Indrokilo,” ungkapnya kepada Esposin pada Minggu (27/3/2022).
Baca juga: Baut Ban Patah, Ini Kronologi Truk Terguling di Tol Boyolali
Sriwoto mengatakan salah satu tokoh pandawa lima tersebut bertapa di sana pada abad ke-8 M atau sekitar tahun 700-an. Saat bertapa, Sriwoto mengungkapkan banyak sekali godaan yang menerpa Raden Janaka, seperti dari para bidadari dan binatang liar.
Walau begitu, Raden Janaka tetap khusyuk bertapa sehingga mendapatkan senjata pasopati. Sriwoto mengungkapkan hal tersebut memiliki pelajaran untuk kehidupan pelajar pada era ini.
“Dari ajaran lakon wayang begawan ciptaning bisa menjadi gambaran anak dan cucu yang belajar. Sekolah ibaratnya itu bertapa. Yang mampu mengendalikan diri, nafsu, dan apapun mereka sendiri. Hal tersebut untuk mendapatkan senjata pamungkas berupa ijazah,” jelas dia.
Patung Semar
Saat ini, Pertapan Indrokilo Boyolali masih aktif didatangi oleh para pengunjung dari luar kota seperti Solo dan Lampung. Sriwoto juga menghias pertapan Indrokilo dengan membuat patung Semar.Ia mengaku tidak alasan mistis untuk memasang patung Semar di pertapan Indrokilo. Namun, Sriwoto menceritakan cerita yang ia anggap unik ketika saat pengunjung datang.
“Jadi ada pengunjung yang membawa bunga dan kemenyan di patung Semar tersebut. Tapi itu ya ritual-ritual mereka, monggo saja. Tapi tidak ada unsur apa-apa karena patung Semar itu saya yang pesan dan terbuat dari semen,” ungkap dia sedikit tertawa.
Baca juga: Tidak Setiap Hari, Ini Jadwal Buka Pasar Pertapan Indrokilo Boyolali
Sriwoto yang mengaku belajar mengenai falsafah Kejawen memang menyukai tokoh Semar. Baginya, tokoh tersebut melambangkan kesederhanaan hidup. Ia mengatakan Semar mengajarkan untuk hidup sederhana tapi memiliki hati yang tentram.
Saat ini, Pertapan Indrokilo Boyolali digunakan masyarakat Gunung Sari untuk dijadikan Pasar Wisata Pertapan Indrokilo. Pasar tersebut resmi dibuka pada Minggu (27/3/2022), dan akan dibuka setiap Minggu Kliwon dan Minggu Legi.
Sementara itu, Lurah Kemiri, Muhammad Adam Nurfathoni, mengungkapkan ia telah berkomunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali yang membawahi Kebun Raya Indrokilo Boyolali untuk mengintegrasikan Pasar Wisata Pertapan Indrokilo dan Kebun Raya Indrokilo.
Adam berharap pengintegrasian tersebut dapat disetujui DLH Boyolali untuk meramaikan wisata di Pasar Wisata Pertapan Indrokilo.
“Jadi nanti di sini diatur menjadi tempat wisata kuliner. Semisal paket wisata biro mengarahkan wisatawan ke kebun raya, nanti bisa juga diarahkan ke pertapan. Wisatawan yang keliling Indrokilo jadi nanti bisa berwisata kuliner di sini,” ungkapnya.