Sukoharjo (Espos)--PT Pertamina akhirnya menarik minyak bersubsidi di Kota Makmur. Penarikan yang dilakukan mulai Oktober ini dilakukan menyusul telah rampungnya program konversi ke gas elpiji.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo, Nanik Sunarni mengatakan kendati minyak bersubsidi telah ditarik, namun kondisi itu sejauh ini tidak menimbulkan gejolak lantaran seluruh masyarakat di Sukoharjo telah mengetahui rencana penarikan minyak.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
"Penarikan minyak 100% dari pasaran sudah mulai dilakukan bulan ini. Sejauh ini tidak ada masalah termasuk bagi industri kecil, sebab mereka masih bisa membeli minyak dengan harga ekonomis atau tanpa subsidi, industri kecil juga ada yang memilih menggunakan gas," katanya ketika dihubungi Esposin, Selasa (13/10).
Terkait jaminan ketersediaan minyak nonsubsidi di pasaran, Nanik mengatakan pihaknya percaya kepada PT Pertamina. Menurutnya, sejauh masyarakat masih membutuhkan minyak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo selaku fasilitator siap membantu masyarakat.
"Yang jelas karena yang dijual tanpa subsidi maka tidak ada ketentuan harga atau HET (harga eceran tertinggi)," katanya.
Sementara itu, salah seorang pedagang, Heru Wahyudi yang sebelumnya menjual minyak di Desa Manang, Grogol, mengatakan hingga saat ini pihaknya belum berani menjual minyak non subsidi. Hal itu, dilakukan lantaran daya beli masyarakat terhadap minyak non subsidi cukup rendah. ufi