Esposin, SRAGEN--Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sragen memprediksi setidaknya 12 ruas jalan tergolong rawan macet saat kedatangan arus mudik Lebaran 2014.
Jalur-jalur tersebut berpotensi menghambat arus mudik Lebaran. Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Dishubkominfo Sragen, Heru Martono, ditemui espos.id di kantornya, Kamis (5/6/2014).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Sebanyak 12 jalur rawan macet yakni sekitar Pasar Bunder, Pasar Gemolong, Pasar Brumbung, Pasar Gabugan, Pasar Gading, Pasar Made dan Pasar Gesi. Selain itu Pertigaan Tunjungan, Perempatan Pilangsari, persimpangan Martonegaran, Pertigaan Beloran dan Pertigaan Pungkruk.
Heru Martono menyatakan komitmennya untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan atau kepadatan kendaraan di 12 jalur tersebut. "Titik-titik rawan macet sudah terdata, tinggal melakukan langkah-langkah persiapan teknis. Tim segera bergerak ke lokasi," kata dia.
Heru menjelaskan selama ini belum pernah terjadi kemacetan parah di seluruh wilayah Sragen saat arus mudik Lebaran. "Paling parah padat merayap, belum pernah macet total. Kawasan padat sekitar pasar dan di setiap traffic light. Sebab biasanya ada pasar tumpah," imbuh dia.
Selain jalur rawan macet, Dishubkominfo juga mencatat ada dua jalur rawan longsor (penurunan permukaan jalan). Dua jalur tersebut yaitu jalur alternatif Sidoharjo-Tanon-Gemolong, serta jalur lintas Kabupaten Sragen dengan Kabupaten Karanganyar.
Jalur lintas kabupaten tersebut yakni jalur Batujamus-Mojogedang-Karangpandan. Heru menjelaskan pihaknya juga mewaspadai daerah rawan banjir yang berpotensi mengganggu kelancaran lalin. Sebanyak tiga lokasi tercatat sebagai daerah rawan banjir.
Ketiga lokasi tersebut yaitu Jembatan Mungkung (Sidoharjo), jalan lingkar utara Sragen (Desa Tlobongan) dan Jembatan Jati (Masaran). Kepala UPTD Terminal Gemolong, Joko Purnomo, dihubungi espos.id mengonfirmasi besarnya potensi kemacetan di sekitar Pasar Gemolong.
Sebab, dia menjelaskan, lokasi pasar berada di jantung kota. Selain itu Pasar Gemolong berdekatan dengan Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang selalu ramai selama arus mudik dan balik Lebaran.
"Sudah setiap tahun seperti itu, padat kendaraan," tutur dia.
Joko mengaku mulai berkoordinasi dengan jajaran Muspika Gemolong untuk membahas persiapan kedatangan arus mudik Lebaran. Hasilnya, dia menerangkan, jalur alternatif dan skenario pengalihan arus mudik sudah ditetapkan. Dalam waktu dekat juga akan dipasang rambu lalu lintas untuk membantu pemudik melintas di jalur alternatif.