Esposin, SOLO- Menyusul ditetapkannya Kelurahan Laweyan, Kecamatan Laweyan, Solo sebagai Kampung Wisata pada awal 2024 lalu, Pemerintah Kelurahan Laweyan meluncurkan panduan wisata berbasis digital yang bernama Sistem Informasi Wisata Digital Laweyan atau Simas Widi Laweyan. Peluncuran panduan wisata itu digelar di Kantor Kelurahan Laweyan pada Rabu (17/7/2024) pagi.
Sekretaris Kelurahan Laweyan sekaligus inisiator pembuatan Simas Widi Laweyan, Dwiningsih menyampaikan bahwa ide untuk menghadirkan Simas Widi Laweyan itu bermula dari penugasan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas yang digelar oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Solo yang diikutinya.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Namun, mengingat Kelurahan Laweyan yang telah ditetapkan sebagai Kampung Wisata, meyakinkan Dwiningsih untuk mengembangkan lebih jauh Simas Widi Laweyan sehingga bisa diakses oleh wisatawan yang datang ke Laweyan.
“Karena itu, kemudian ini [Simas Widi Laweyan] kami kembangkan dengan maksud sebagai service execellent pariwisata di Laweyan,” kata dia saat diwawancarai wartawan di kantornya, Senin (17/7/2024) pagi.
Simas Widi Laweyan kemudian dikembangkan oleh Pemerintah Kelurahan Laweyan dengan menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Laweyan sebagai pelaksana teknis dalam pengembangan itu.
Lebih lanjut, Dwiningsih juga menyampaikan bahwa Simas Widi Laweyan untuk ke depannya akan terus dilakukan perbaikan guna memudahkan wisatawan ke Laweyan, baik dengan menambahkan informasi terbaru seputar wisata di Laweyan, maupun perbaikan pengalaman pengguna panduan itu.
“Harapannya, dengan diluncurkannya Simas Widi Laweyan ini iklim wisata di Laweyan secara khusus dan Solo secara umum bisa terus berkembang dan menumbuhkan potensi ekonomi yang lebih baik lagi, karena di dalam panduan itu selain tempat-tempat wisata juga ada toko-toko yang bisa diketahui oleh wisatawan,” pungkasnya.
Ketua Pokdarwis Kelurahan Laweyan, Tom Festarandi, menyampaikan peralihan Laweyan dari Kampung Batik ke Kampung Wisata secara bersamaan menuntut perubahan pengelolaan pelayanan wisata di Laweyan. Karena itu, pihaknya menyambut baik adanya Simas Widi Laweyan.
“Kami sebagai pengelola teknis Simas Widi Laweyan ini sempat menghadapi masalah yang menghambat proses pembuatannya, yaitu minimnya informasi destinasi maupun toko-toko. Tapi, karena memang ini merupakan kesempatan baik baik iklim wisata Laweyan, mendorong kami untuk kerja ekstra mewujudkan panduan ini. Dan dalam waktu satu bulan semua hambatan bisa teratasi. Hari ini diluncurkan,” kata dia saat diwawancarai wartawan di Kantor Kelurahan Laweyan, Rabu (17/7/2024) pagi.
Nantinya, sosialisasi lebih lanjut terkait panduan wisata itu, kata Tom, akan digelar di lima lokasi wisata di Kelurahan Laweyan, dengan maksud memberi informasi kepada wisatawan yang ingin melanjutkan atau mencari destinasi wisata lainnya.
“Karena saat ini baru ada dalam metode scan barcode, maka nanti wisatawan bisa tinggal scan saja,” pungkasnya.
Simas Widi Laweyan diluncurkan oleh Kepala Bidang Pemeliharaan Sejarah dan Pelestarian Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Sungkono.
Namun, sebelum itu dia menyampaikan harapannya atas iklim wisata di Laweyan selain mendongkrak ekonomi juga mempererat sinergi berbagai pihak atas wisata Laweyan. “Dengan ini, kita bersama-sama memajukan wisata Solo,” kata dia.
Selanjutnya, bersama dengan pihak kecamatan, kelurahan, serta Pokdarwis, dia menscan barcode sebagai tanda peluncuran resmi Simas Widi Laweyan.
Sebagai informasi, berdasarkan penelusuran Esposin, panduan wisata itu berbentuk file yang tertaut dengan penyimpanan Google atau Google Drive. Di dalam ada beragam informasi seputar Kelurahan Laweyan, baik profil dan sejarah Kelurahan Laweyan, destinasi wisata, daftar gerai batik di Kelurahan Laweyan, destinasi kuliner di Kelurahan Laweyan, serta paket wisata yang dihadirkan oleh pihak Kelurahan Laweyan.