Esposin, KARANGANYAR -- Penyerapan gabah oleh Bulog dinilai dapat mendongkrak harga gabah di tingkat petani pada musim tanam (MT) I, khususnya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar menuturkan harga gabah pada musim tanam kali ini sempat mencapai Rp3.600-3.800 per kilogram. Petani di Karanganyar mengeluhkan hal itu.
Kepala Seksi (Kasi) Distribusi dan Cadangan Pangan Dispertan PP Kabupaten Karanganyar, Budi Sutrisno, membenarkan kondisi tersebut.
Baca juga: Pemerintah Larang Mudik, Begini Tanggapan Organda Karanganyar
"Betul sebelumnya Rp3.700 hingga Rp3.800 per kilogram. Sekarang ini sudah mulai naik. Salah satunya karena kehadiran Bulog menyerap gabah petani," ujar Budi saat berbincang dengan wartawan, Minggu (28/3/2021).
Seperti disampaikan sebelumnya, Bulog Subdivre Surakarta menandatangani MoU dengan Pemkab Karanganyar melalui Dispertan PP Kabupaten Karanganyar.
Dampaknya Lumayan
MoU berkaitan dengan kuota penyerapan 15.000 ton gabah hingga April 2021 atau pada MT I."Ketika Bulog belum turun [menyerap gabah] kan harga memprihatinkan. Ketika Bulog beli gabah petani itu harga naik. Misal di Matesih itu minimal Rp4.000. Ada yang Rp4.100, ada juga yang Rp4.200 per kilogram. Jadi Bulog turun menyerap gabah ini cukup lumayan dampaknya," ujar dia.
Baca juga: Knalpot Brong Tidak Terdeteksi Kamera Tilang Elektronik, Polisi: Kami Tilang Manual!
Dihubungi secara terpisah, Kepala Gudang Bulog Triyagan, Tri Aswarno, membenarkan kondisi tersebut. Dia menyebut hal itu dengan hukum pasar.
"Persaingan harga [antara Bulog dengan tengkulak] ini bisa membentuk harga pasar. Ya bisa lah disebut strategi ini menjadi syok terapi untuk tengkulak. Seandainya mau beli Rp3.800 per kilogram, bakalan ditolak petani karena Bulog beli Rp4.200 per kilogram. Otomatis [tengkulak] menaikkan harga," jelas Tri saat dihubungi Esposin, Minggu.
Oleh karena itu, Tri berharap penyuluh pertanian lapangan (PPL) proaktif menginformasikan kepada Bulog maupun Dispertan PP Kabupaten Karanganyar perihal lokasi panen.
Harapannya penyerapan Bulog maksimal, terutama saat harga gabah di lokasi tersebut dinilai merugikan petani.
Baca juga: Gabah Hasil Panen Petani Kebakkramat dan Jaten Diincar Bakul Pantura