SOLO -- Mahasiswi UNS Aqin Rizkia Ayati, 18, akhirnya meninggal dunia di RS dr Oen Solo, Selasa (11/6/2013) malam setelah berjuang melawan penyakit langka Guillain Barre Syndrome (GBS).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Juru bicara RS Dr Oen, Ajeng Sekar Arum, saat ditemui Esposin di kantornya, Rabu (12/6/2013), Aqin yang sudah dirawat sejak Senin (29/4/2013) kondisinya semakin lemah hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di depan kedua orang tuanya.
Yudhie Chandra, salah seorang dokter yang memantau perkembangan Aqin, menjelaskan kronologi sebelum Aqin dinyatakan meninggal dunia.
“Pada pukul 04.00 WIB, pasien mengalami henti jantung sehingga dilakukan resusitasi jantung paru. Setelah itu, tekanan darah cenderung rendah sehingga harus dibantu obat,” ungkapnya.
Yudhie menambahkan kondisi Aqin semakin memburuk pada pukul 22.00 WIB.
“Pasien mengalami koma dan tidak lagi didapatkan usaha nafas. Refleks terhadap cahaya sangat kurang yang menandakan fungsi otak sudah semakin menurun,” imbuhnya.
Aqin kemudian dinyatakan meninggal oleh tim dokter pada pukul 22.25 WIB di hadapan kedua orang tuanya.
“Karena kondisi pasien sudah tidak memungkinkan, maka tidak dilakukan resusitasi jantung paru kembali. Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien sudah meninggal dunia," paparnya.