Esposin, SOLO - Pementasan wayang orang di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari Solo libur tiga hari, Kamis-Sabtu (21-23/5/2015).
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Seluruh awak, mulai dari pemain, pemusik, dan kru wayang orang Sriwedari diboyong ke Jakarta untuk menggelar pentas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Sabtu malam.
Kelompok wayang orang Sriwedari mendapat mandat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo untuk menghibur penonton dalam acara yang diselenggarakan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Sutradara senior wayang orang Sriwedari, Sulistyanto, mengatakan lakon Manunggaling Tekad dipilih untuk dipentaskan kelompok wayang orang Sriwedari di TMII.
Menurut dia, lakon tersebut bercerita tentang perjuangan tokoh Raden Ontorejo, anak dari Dewi Urang Ayu melawan Suro Radigdo yang berusaha menguasai kekayaan lautan.
"Karena acara dari Kementerian Kelautan, kami menyiapkan lakon yang tidak jauh bercerita tentang masalah laut. Lakon Manunggaling Tekad ingin menggambarkan situasi yang benar-benar terjadi di dunia kelautan Indonesia," kata Sulistyanto saat berbincang dengan
Sulistyanto menyampaikan hasrat besar yang dimiliki tokoh Suro Radigdo untuk menguasai dunia kelautan tidak terlepas dari hasutan atau provokasi dari Sengkuni.
Menurut Sulistyanto, lakon Manunggaling Tekad bakal disutradarai oleh generasi muda di kelompok wayang orang Sriwedari. Sedangkan generasi tua yang biasanya berada di belakang layar, berkesempatan untuk kembali pentas di panggung.
"Kami latihan sejak awal Mei. Waktu itu memang cukup singkat untuk sebuah persiapan pementasan. Namun, syukur setiap pemain wayang orang Sriwedari memang sudah memiliki dasar keterampilan tari dan musik. Ibaratnya kami tinggal pemanasan lagi," papar laki-laki yang dalam pementasan di TMII akan memerankan tokoh utama, Ontorejo itu.