Esposin, BOYOLALI -- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali mengumumkan hasil ujian nasional (UN) sebanyak 9.989 siswa SMA/SMK/MA pada Sabtu (7/5/2016) sore. Pengumuman hasil UN langsung diserahkan kepada orang tua siswa di sekolah.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Ketua Panitia UN SMA/SMP Disdikpora Boyolali, Darmanto, mengatakan pengumuman UN SMA/SMK/MA dilaksanakan pada Sabtu sore pukul 15.00 WIB. Pengumuman hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan paper based test (PBT) dilakukan secara serentak.
“Kami sudah mengirim surat undangan kepada semua orang tua siswa untuk datang ke sekolah mengambil hasil UN,” ujar Darmanto saat dihubungi Esposin, Jumat (6/6/2016).
Darmanto mengatakan pada saat pengumuman hasil UN siswa tidak boleh datang di sekolah. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi coret-coret saat hasil UN diumumkan di sekolah. Selain itu, langkah tersebut juga mengantisipasi agar siswa tidak menggelar konvoi.
“Kami melarang siswa menggelar konvoi kelulusan karena dapat mengganggu ketertiban umum,” kata dia.
Disdikpora, lanjut dia, sudah berkoordinasi dengan Polres Boyolali terkait larangan siswa menggelar konvoi. Siswa yang kedapatan menggelar konvoi kelulusan di jalan raya akan ditindak tegas polisi. Ia menghimbau agar orang tua siswa malarang anak-anak menggelar konvoi kelulusan di jalan raya.
Ditanya soal hasil UN siswa Boyolali, Darmanto mengaku belum dapat memberikan informasi karena hasil UN belum resmi diterimanya. Namun, dirinya optimistis hasil UN tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Padahal, saat dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Jateng Nurhadi justru menyebut penentuan kelulusan dilakukan masing-masing Dinas Pendidikan. "Kami tidak tahu karena penentuan kelulusan oleh masing-masing satuan pendidikan," katanya saat dihubungi Semarangpos.com, Jumat malam.
Sementara itu, Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono melalui Kasatlantas Polres Boyolali AKP Yuna Ahadiyah, mengaku sudah memberikan himbauan kepada semua sekolah SMA/SMK/MA di Boyolali untuk melarang siswanya menggelar konvoi kelulusan.
“Kami akan membubarkan paksa siswa yang nekat menggelar konvoi kelulusan di jalan raya,” ujar Yuna kepada Esposin.
Ia mengatakan siswa yang nekat menggelar konvoi kelulusan akan dibawa di kantor Satlantas Polres Boyolali untuk diberikan pembinaan. Sementara bagi siswa yang kedapatan melanggar lalu lintas hingga mengakibatkan laka lantas akan ditilang.