Esposin, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali menggandeng biro perjalanan di Soloraya, Magelang, dan Temanggung untuk membantu promosi objek-objek wisata yang ada di Kota Susu agar kian moncer.
Para perwakilan biro perjalanan, Asosiasi Lintas Pariwisata Indonesia (ALPI), serta duta wisata Boyolali dan Klaten diajak berjalan-jalan mengunjungi beberapa tempat wisata di Boyolali dalam agenda Familiarization Trip (Famtrip) Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2023.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Para peserta diajak berkeliling mulai dari pantai buatan Boyolali Bale Rantjah Park di Kecamatan Sawit. Kemudian berlanjut sarapan pagi di warung Soto Segeer Hj Fatimah Boyolali.
Sebanyak 40 peserta Famtrip itu selanjutnya diajak berkeliling di Kebun Raya Indrokilo, Alun-Alun Kidul, Simpang Siaga Boyolali, kerajinan logam di Tumang, berkeliling di Kawasan Wisata Selo, hingga terakhir berwisata di Cepogo Cheese Park.
Kepala Disporapar Boyolali, Budi Prasetyaningsih, menyampaikan kegiatan Famtrip tersebut merupakan kerja sama promosi antara Pemkab dengan biro perjalanan wisata di Soloraya, Magelang, dan Temanggung. Ning, sapaan akrabnya, menjelaskan tujuan Famtrip itu untuk mempromosikan wisata Boyolali kepada biro-biro wisata sekaligus duta wisata di Boyolali.
“Harapannya pariwisata di Boyolali semakin moncer dan terkenal. Akhirnya akan sesuai dengan visi misi Pak Bupati yaitu pemberdayaan masyarakat semakin meningkat, kemudian kemiskinan semakin turun,” ujar Ning kepada wartawan saat ditemui Esposin di Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Senin (31/7/2023).
Sementara itu, salah satu peserta Famtrip sekaligus Wakil Ketua Umum ALPI, Yuli Mahardika, mengungkapkan organisasinya dan Pemkab Boyolali bersinergi untuk membangkitkan wisata di Kota Susu.
Terlebih, ujar dia, masa pascapandemi ini seharusnya menjadi momen kebangkitan pariwisata, termasuk Boyolali, sehingga membutuhkan uluran tangan berbagai pihak untuk promosi.
Lebih lanjut, Yuli mengaku mengagumi wisata di Boyolali. Menurutnya, keindahan wisata di Boyolali tidak kalah elok dengan wisata-wisata trendsetter seperti Solo, Yogyakarta, dan Semarang.
“Wisata di Boyolali sebenarnya survive sekali, tapi memang kurang ya untuk promosi atau mem-publish ke masyarakat bahwa sebenarnya Boyolali tidak kalah elok dengan kabupaten-kabupaten yang lain,” kata dia.
Di sekitar Boyolali, salah satu wisata yang menarik banyak minat wisatawan adalah Masjid Sheikh Zayed Solo. Menurutnya, hal tersebut bisa ditangkap para biro pariwisata untuk menyelenggarakan wisata dengan perjalanan tidak hanya ke Solo tapi juga Boyolali.
“Jadi kolaborasi rentetan agenda dari biro wisata bisa menjual kembali wisata yang ada di Boyolali,” kata dia.