Esposin, SRAGEN — Pemerintah Kecamatan Gemolong berencana memindah Pasar Gemolong yang saat ini berlokasi di pusat pemerintahan kecamatan setempat di Kelurahan Kragilan yang lokasinya berjarak 1 km dari pusat kota. Rencananya, lokasi pasar tersebut akan digunakan sebagai taman kota.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Kasi Pemerintahan Kecamatan Gemolong, Agus Sumanto, mengatakan rencana tersebut saat ini baru diajukan ke bupati. Menurutnya, pemindahan tersebut penting dilakukan supaya pusat pemerintahan tidak terlihat kacau dan kepadatan arus lalu lintas di wilayah tersebut bisa terurai.
Dia juga mengatakan pembangunan taman kota juga dianggap mendesak, karena selama ini Gemolong belum memiliki taman kota. Kepadatan arus lalu lintas yang terjadi di wilayah tersebut diakibatkan karena adanya kepadatan aktivitas di pasar tersebut.
“Kami sudah menyiapkan lokasi sebagai pengganti yaitu di tanah kas Pemkab di Kelurahan Kragilan,” katanya saat ditemui Esposin di kantornya, Senin (23/3/2015).
Menurutnya, lokasi yang baru tersebut masih berlokasi tak jauh dari pusat pemerintahan, sehingga pembeli masih bisa mengakses pasar dengan mudah. Selain itu, dengan dipindahkannya lokasi pasar diharapkan arus lalu lintas di wilayah kota bisa lancar.
“Saat ini pemerintah belum melakukan sosialisasi kepada pedagang pasar. Pasti ada banyak pedagang yang menolak rencana ini, tetapi kami akan memberikan lokasi yang baik sebagai penggantinya,” kata dia.
Mengenai rencana ini, sejumlah pedagang di Pasar Gemolong menyatakan menolak. Pedagang pakaian di Pasar Gemolong, Yetty, mengatakan tidak setuju dengan rencana pemindahan pasar ke lokasi lain. Menurutnya, pemindahan lokasi pasar hanya mengakibatkan matinya perekonomian pedagang.
“Kami di lokasi ini sudah nyaman dan juga sudah punya pelanggan, kalau di pindah tentu kami akan kehilangan pelanggan,” katanya saat berbincang dengan Esposin, Senin (23/3/2015).
Hal senada juga dikatakan Manto, yang juga penjual pakaian di pasar tersebut. Dia mengakui belum mendapatkan sosialisasi atas rencana tersebut. Menurutnya, beberapa tahun lalu ada informasi pasar tersebut akan dipindah, namun hingga kini belum ada realisasi.
“Kami berharap tidak di pindah, karena akan mematikan perekonomian pedagang. Saat ini saja kondisi pasar semakin sepi, warga yang mengunjungi pasar semakin sedikit,” kata dia.