Esposin, SOLO--Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Solo berencana merancang pembangunan instalasi pengolahan limbah industri komunal. Rancangan ini sebagai upaya untuk mengatasi persoalan limbah di Kota Bengawan.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Kepala BLH Solo Widdi Srihanto mengatakan rancangan pembangunan instalasi pengolahan limbah akan dimulai dengan memetakan kawasan pusat industri penghasil limbah. Pemetaan tersebut dibutuhkan untuk merancang pembangunan instalasi pengolah limbah komunal. Rencananya, pemetaan kawasan industri itu dilakukan pada tahun depan. Selain menghitung jumlah pengrajin, pihaknya juga akan melakukan survei lokasi yang dianggap ideal untuk membangun instalasi pengolah limbah komunal. "Pendataan harus lengkap agar fasilitas yang dibangun nanti bisa berfungsi optimal," kata Widdi kepada Esposin, Minggu (29/11/2015).
Widdi mengatakan limbah masih menjadi pekerjaan rumah bagi BLH untuk diatasi. Persoalan limbah ini memang menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Widdi mengaku persoalan limbah menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan Solo dalam meraih Adipura pada tahun ini.
Widdi mengatakan tingkat kesadaran pelaku industri kecil dalam mengelola limbahnya sampai saat ini masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan pelau industri kecil memiliki keterbatasan kemampuan finansial untuk membangun pengolah limbah. Karena itu, Widdi menuturkan pemerintah harus ikut membantu membuatkan instalasi pengolah limbah komunal.
Salah satu target sasarannya pembangunan instalasi pengolah limbah di kawasan Laweyan dan Kauman.
"Sebagian besar pengrajin membuang limbah tanpa diolah terlebih dulu," katanya.
Berdasarkan catatan, baru ada satu pengrajin batik di Kauman yang telah memiliki pengolah limbah. Sedangkan di Laweyan sebenarnya sudah memiliki instalasi pengolah limbah komunal.