Klaten (Espos)--Pengelolaan sumber daya air (SDA) di Klaten dinilai masih timpang dan jauh dari harapan masyarakat.
Sebab, perbandingan antara eksploitasi air dengan hasil yang dirasakan warga sangat tak sepadan.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Demikian dikemukan Alif Basuki, Direktur Pusat Telaah Informasi dan Regional (Pattiro) Solo di sela-sela seminar regional dan multistakeholder forum di Hotel Perdana Klaten, Kamis (16/12).
Alif yang juga sebagai pembicara menilai, pendapatan daerah di Klaten dari sektor air selama ini masih jauh dari harapan. Dengan hasil pajak yang hanya menyumbang sebesar 13%-14% dari total PAD Klaten, maka hal itu dinilai terlalu kecil.
“Padahal, kita tahu PAD Klaten tak sampai Rp 80 miliar. Itu pun, nyaris 85% APBD-nya untuk belanja pegawai dan gaji pegawai. Anggaran untuk program warga miskin nyaris nihil,” katanya.
Dengan kata lain, tegas Alif, Pemkab Klaten semestinya mampu untuk lebih menggenjot pendapatan daerah dari sektor air. Sebab, minimnya pendapatan dari sektor air yang telah dikeruk pihak swasta sebenarnya menujukkan lemahnya sistem penanganan air.
asa