Sragen (Espos)--Sejumlah pengelola home stay rumah penginapan di sekitar lokasi arena pacuan kuda di Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, mengeluhkan sepinya pengunjung yang menginap di rumah mereka.
Pasalnya, home stay mereka baru ada penghuninya hanya selama kejuaran pacuan kuda saja. Padahal dalam satu tahun hanya ada dua kejuaraan pacuan kuda yang digelar di lokasi tersebut.
"Ya, kalau tidak ada lomba pacuan kuda, home stay yang ada di rumah saya kosong tidak ada yang menginap," jelas Haryanto, 30, pengelola home stay Sapta Pesona 5 di Desa Ngargotirto kepada Esposin, Jumat (4/12).
Padahal, masyarakat sekitar yang diberi kesempatan mengelola home stay, lanjut Haryanto, berharap ada pemasukan lebih dari mengelola penginapan tersebut, tidak hanya sekadar ketika ada lomba pacuan kuda.
Hal senada juga dilontarkan, Nur, 36, pengelola home stay Sapta Pesona 4. Menurut ibu tiga anak ini, sebenarnya selain arena pacuan kuda tak jauh dari lokasi tersebut adalah Waduk Kedungombo.
Banyak warga luar kota yang datang ke waduk untuk memancing atau menikmati pemandangan waduk. Kenapa, tanya Nur, Pemkab Sragen tidak mengembangkan potensi yang sudah ada menjadiobyek wisata.
rif