Esposin, SOLO—Dilaporkannya Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, ke kepolisian atas tuduhan melakukan pengancaman, dinilai tidak membuat kader partai itu goyah menghadapi Pilkada 2024.
Dilaporkannya Rudy, panggilan akrabnya, dinilai justru menjadi keuntungan secara politis bagi partai pengusung pasangan Teguh Prakosa-Bambang “Gage” Nugroho itu. Pendapat tersebut disampaikan Pengamat Politik UNS Solo, Moh. Abdul Hakim, saat diwawancara espos.id belum lama ini.
“Saya lihat posisi psikologinya [PDIP] sedang sangat positif. Jadi riak-riak kemarin soal laporan dan segala macam itu hanya berdampak minimal di kalangan akar rumput kader PDIP Solo,” tutur dia.
Abdul Hakim melihat dilaporkannya Rudy ke polisi justru bisa memantik soliditas para kader. “Keretakan semacam itu bermasalah saat kondisi partai sedang bermasalah atau terpuruk atau secara psikologis mereka mengalami frustasi kolektif. Tapi dengan mundurnya Gusti Bhre ini semangat kader PDIP Solo sedang positif-positifnya, sehingga gangguan semacam itu justru menjadi pemantik,” papar dia.
Abdul Hakim melihat dilaporkannya Rudy ke polisi akan mencambuk seluruh kader PDIP untuk semakin loyal dan militan di barisan ketuanya. Terlebih Rudy dinilai mempunyai dua kekuatan besar. Pertama Rudy merupakan Ketua DPC PDIP Solo, kedua Rudy dianggap sebagai bapaknya banteng Solo.
“Keuntungan Pak Rudy ini kan punya dua kekuatan di internal DPC PDIP Solo. Beliau adalah Ketua, beliau jadi bapaknya banteng Solo. Ikatan emosional kader PDIP dengan beliau itu sangat kuat. Jadi konflik kemarin saya pikir tidak akan berpengaruh kepada loyalitas dan militansi kader,” sambung dia.
Mental bertarung kader PDIP Solo menurut Abdul Hakim juga sedang naik seiring batal majunya MN X di Pilkada 2024. “Kader-kader PDIP melihat MN X mundur sebagai kesempatan emas untuk melakukan bangkit kembali atau bouncing back, setelah kekalahan di Pilpres kemarin,” imbuh dia.
Mundurnya MN X dari Pilkada Solo 2024 dilihat Abdul Hakim sebagai antiklimak perjalanan pesta demokrasi ini. “-Plot twist yang terjadi justru menjadi antiklimak dan tampaknya situasi sekarnag sangat menguntungkan, atau PDIP ini Pak Teguh dan Mas Bambang ini sedang berada di atas angin,” ujar dia.