Informasi yang dihimpun Esposin, Selasa, mayat Kawito ditemukan warga Morodipan, Joko Riyanto, 40. Awalnya Joko mencium bau busuk di sekitar lokasi penemuan mayat pada Selasa pagi. Ia mengira bau itu berasal dari sampah yang menumpuk di sana. Joko lantas membakar sampah-sampah itu. Tapi, bau busuk itu tak juga hilang.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Ia lalu mencari sumber bau itu dan mendapati sesosok tubuh tergeletak di pinggir sawah. Joko kemudian memberitahu tetangganya, Sri Wahyuni, 39 dan warga sekitar. Selanjutnya, penemuan mayat itu dilaporkan ke Polsek Kartasura sekitar pukul 10.30 WIB.
Kapolsek Kartasura, AKP Anggono, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari, saat dihubungi Esposin, Selasa, mengungkapkan setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) dan hasil pemeriksaan sementara oleh dr. Taufik Ismail dari Puskesmas Kartasura, tidak didapati tanda-tanda bekas penganiayaan.
Dalam pemeriksaan tersebut, dokter menemukan bekas memar di dahi korban yang diduga bekas benturan ketika korban terjatuh. “Kami perkirakan jenazah sudah di lokasi tersebut selama tiga hari,” kata dia.
Sesuai keterangan istri korban, Poniyem, 55, AKP Anggono mengungkapkan Kawito sudah lima hari meninggalkan rumah untuk mencari barang-barang bekas. Biasanya, setelah sehari berkeliling, Kawito pulang. Namun hingga beberapa hari terakhir korban tidak pulang ke rumah.
“Sesuai keterangan istrinya, korban tidak memiliki riwayat sakit yang membahayakan. Pihak keluarga dapat menerima dan langsung dimakamkan hari ini juga [kemarin],” ujar dia.