Esposin, SRAGEN -- Penemuan mayat pria mengapung di perairan Waduk Kedung Ombo atau WKO Sragen mengagetkan pencari ikan, Minggu (9/3/2020).
Laki-laki yang ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 09.30 WIB itu berusia sekitar 40 tahun namun belum diketahui identitasnya. Saat ditemukan oleh pencari ikan asal Dukuh/Desa Pendem RT 013, Sumberlawang, Sragen, Gimin, 54, mayat misterius itu sudah menguarkan bau tidak sedap.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Mayat tersebut diperkirakan sudah berada di WKO selama empat hari. Kapolsek Sumberlawang AKP Fajar Ikhsanuddin mewakili Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo saat dihubungi Esposin, Minggu siang, menceritakan kronologi kejadian tersebut.
Mencengangkan! Begini Pernyataan ABG Pembunuh Bocah 6 Tahun di Sawah Besar
Gimin yang sudah terbiasa menjaring ikan di WKO, Minggu pagi itu berangkat sambil membawa jaring. Sesampainya di WKO Sragen, Gimin dikagetkan penemuan sesosok mayat mengapung dalam kondisi tengkurap dan kaku serta mengeluarkan bau tidak sedap.
Gimin kemudian memberi tahu warga lainnya, Ahmad Saifuddin, 36, warga Pendem RT 008 yang kemudian melaporkan penemuan mayat itu ke Kepala Desa Pendem, Sragen. "Laporan tersebut diteruskan ke Polsek Sumberlawang,” jelas Fajar.
Lokasi Penemuan Mayat Di WKO Sragen Tak Bisa Dilalui Kendaraan
Fajar menjelaskan berdasarkan identifikasi sementara mayat laki-laki itu diperkirakan berumur 40 tahun dan sudah meninggal dunia pada empat hari sebelum ditemukan.Dia mengatakan dari lubang dubur sudah terdapat organ tubuh yang keluar dan kulit telapak tangan sudah terkelupas. Tinggi badan laki-laki itu diperkirakan 170 cm.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Sugeng Priyono, juga mendapat laporan penemuan mayat tersebut. Sugeng segera meminta tim reaksi cepat BPBD bersama sukarelawan SAR menuju lokasi untuk evakuasi mayat.
Sugeng menyampaikan mayat itu ditemukan di aliran sungai WKO, tepatnya di wilayah Dukuh/Desa Pendem RT 010, Sumberlawang.
Dampak Penyebaran Virus Corona di Indonesia: Turis Asing di Candi Prambanan Klaten Berkurang
“Mayat dievakuasi dan dibawa menggunakan mobil ambulans milik PMI ke kamar mayat RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Lokasi temuan itu tidak bisa dilewati kendaraan. Tim evakuasi harus berjalan sejauh 1 km dari perkampungan,” ujarnya.
Sugeng menyampaikan identitas korban belum diketahui sampai evakuasi selesai pukul 11.20 WIB.