Esposin, SOLO - Tersangka kasus pembuangan anak balita di kebun warga di Dukuh Cepit RT 004/RW 005, Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Kamis (25/6/2015) kemarin, terungkap.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Pelaku yakni Wiryono, 44, yang merupakan ayahnya sendiri pernah tinggal di RT 005/RW 011, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Informasi yang diperoleh espos.id dari warga yang dulu pernah menjadi tetangga Wiryono, mengatakan jika Wiryono kerap bermasalah dengan tetangga-tetangganya. Mereka kaget ketika
"Wah iya ta, saya baru tahu. Tapi dia memang dari dulu banyak masalah di kampung sini. Bahkan, pada kemarin saja [Kamis] dia [Wiryono] sempat mengamuk di sini," kata ketua RT setempat Murdo, 52, saat ditemui
Murdo menuturkan saat itu Wiryono datang mencari tetangganya yang bernama Arif. Diduga Wiryono dan Arif dulunya pernah memiliki permasalahan. "Kemarin tetangga-tetangga sampai geger. Katanya Wiryono datang ke sini bawa golok mau bunuh Arif," jelas dia.
Warga menduga Wiryono mengalami depresi. Menurut para tetangga, Wiryono kerap merasa cemburu yang berlebihan dan menganggap tetangga-tetangganya menggoda istrinya."Lebaran tahun 2014 lalu saja dia pernah hendak membunuh tetangganya namanya Pak Warijan. Alasannya cemburu, padahal Pak Warijan tidak pernah sama sekali menggoda istrinya."
Murdo mengisahkan sebelumnya Wiryono orangnya ramah dan dikenal pintar. Bahkan sejak saat sekolah selalu rangking ke-1. Wiryono mengalami depresi sejak mengikuti sebuah organisasi masyarakat di Solo sekitar empat tahun silam. Wiryono Pindah ke Kartasura Sukoharjo sekitar enam bulan yang lalu karena ikut program relokasi Pemkot Solo. "Waktu itu istrinya yang datang ke sini ngurus surat pindah."
Warga lain, Widodo, 38, juga pernah menjadi sasaran amuk Wiryono. Namun saat itu bisa menghindarinya. Menurut dia warga bersyukur Wiryono sudah bisa ditangkap oleh polisi. "Kalau masih berkeliaran terus bisa bahaya. Meresahkan warga nanti," ungkap dia.