Esposin, BOYOLALI — Kuota calon penerima beasiswa pendidikan luar negeri dari anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali senilai Rp20 miliar pada tahun 2017 dihitung ulang.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Abdul Rohman, mengatakan setelah melalui analisis dan diskusi dengan pihak-pihak yang baru-baru ini mengenyam sekolah di luar negeri, salah satunya di Birmingham Inggris, biaya pendidikan dan living cost mencapai dua kali lipat dari biaya yang dirancang sebelum pengajuan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
“Dengan demikian, kuota penerima beasiswa mungkin akan kami review kembali. Setelah kami hitung lagi biayanya termasuk living cost, misalnya di Inggris kami hitung biayanya Rp100 juta hingga Rp200 juta, kemudian kami diskusi dengan yang pernah di sana ternyata biayanya hampir dua kali lipat,” papar Abdul Rohman, belum lama ini.
Seperti diketahui, Pemkab Boyolali menyiapkan alokasi anggaran Rp20 miliar untuk beasiswa sekolah ke luar negeri. Dari anggaran tersebut, Pemkab berharap bisa menyekolahkan 70 orang, dengan perincian 25 orang kuliah di Amerika, 15 orang kuliah di Inggris, dan 30 orang kuliah di Nanjing Tiongkok.
“Jadi kemungkinan ada pengurangan kuota. Ini belum final karena masih harus dianalisis lagi, berdasarkan data dan fakta yang faktual, dan harus jelas tujuan belajar, tempat tinggal, standar kelayakan, sampai biaya pendidikan untuk jurusan-jurusan tertentu.”
Selain itu, lama pendidikan yang harus ditempuh penerima beasiswa juga akan ditarget. Misalnya, harus bisa menyelesaikan kuliah satu sampai satu setengah tahun.
Bupati Seno Samodro menambahkan anggaran Rp20 miliar tidak hanya untuk program beasiswa tetapi juga ide-ide yang lain termasuk tawaran penyelenggaraan summer camp di Tiongkok.
“Saya yakin ini sukses dan peminatnya akan luar biasa seperti halnya duta seni kebudayaan yang setiap tahun juga kami kirim ke luar negeri,” ujar Seno.