Sragen (Esposin)--Penderita penyakit misterius, Parmin, 42, akhirnya meninggal dunia, Selasa (16/8/2011) sekitar pukul 06.30 WIB di Dukuh Jenar RT 15, Desa/Kecamatan Jenar, Sragen
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Puluhan orang berkumpul di depan musala yang terletak di Dukuh Jenar RT 15, Selasa (16/8) pagi. Mereka bukan sekedar nongkrong, tapi mereka datang ikut berbela sungkawa atas meninggalnya Parmin, muazin yang menderita penyakit misterius sejak masih berusia belasan tahun.
Penyakit itu tidak hanya diderita parmin, dua orang kakak perempuannya, Sukiyem, 51, dan Sampi, 58, juga mengalami penyakit yang sama.
Saat dingin membalut tubuh mereka, saat itu pula penyakitnya kabuh. Mereka kejang-kejang tanpa kendali, persis seperti orang epilepsi, tapi bukan epilepsi.
Ibunda Parmin, Paliyem, 70, tak mengira anak bungsunya begitu cepat dipanggil Sang Pencipta.
“Parmin memang sudah delapan hari tak doyan makan. Kalau dikasih makan, bilangnya tidak bisa menelannya. Saya juga sudah membuatkan bubur. Tapi tetap saja, bubur itu hanya berhenti di mulutnya,” kisah Paliyem saat ditemui wartawan seusai jenazah Parmin diantar ke makam umum.
(trh)