Esposin, BOYOLALI -- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Boyolali mendata para penderita atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pendataan dilakukan dengan sistem jemput bola.
Pada Kamis (1/4/2021) misalnya, perekaman data ODGJ dilakukan di sejumlah desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali. Kegiatan itu dilakukan agar para ODGJ nantinya memiliki bukti identitas yang jelas.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Dengan begitu bisa sebagai syarat untuk mengajukan permohonan bantuan kesehatan pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Baca Juga: 3 Warga Klaten Beda Kecamatan Diciduk Tim Densus 88 Antiteror
Dalam pendataan penderita gangguan jiwa itu, Dispendukcapil bekerja sama dengan Dinas Sosial, sukarelawan, serta Dinas Kesehatan Boyolali.
"Kalau sudah terdata semuanya nanti dilakukan perekaman data KTP elektronik, tujuannya untuk mendapatkan kartu BPJS,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Data Dispendukcapil Kabupaten Boyolali, Yuning Tyas, dalam rilis yang diterima Esposin, Kamis (1/4/2021).
Dengan begitu Yuning berharap nantinya para ODGJ bisa dengan mudah mendapatkan bantuan kesehatan. “Semua ODGJ Kabupaten Boyolali tertangani. Bisa diobati, kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Diobati secara rutin melalui dengan fasilitas BPJS,” lanjutnya.
Baca Juga: Babak Baru Sengketa Lahan Sriwedari, Gugatan Pemkot Solo Melawan Eksekusi Mulai Disidangkan
Terpadu Dan Berkelanjutan
Salah satu desa yang dikunjungi petugas pendataan penderita gangguan jiwa Boyolali adalah Desa Sangup, Kecamatan Tamansari. Salah satu sukarelawan dari Desa Sangup, Tri Mulyono, ikut senang atas terselenggaranya program tersebut.Sebab hal itu bisa membantu para ODGJ dan keluarganya. Di wilayah tersebut tercatat ada 12 ODGJ, dan masih ada empat orang yang belum melakukan perekaman data KTP elektronik.
Baca Juga: Siap-Siap! Hunian 535 Keluarga Terdampak Proyek Rel Layang Joglo Solo, Pekan Ini Diukur
Seperti diketahui, sejak beberapa bulan lalu penanganan kesehatan ODGJ Kabupaten Boyolali dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Dokter jiwa dari RSUD Simo, dr M Ismail Salahudin SpKJ, mengatakan sejak setahun lalu timnya melakukan pelayanan home visit ke rumah-rumah ODGJ.
Kunjungan itu termasuk ke tempat ODGJ yang dipasung. Pada penanganan itu pasien tidak dikenai biaya karena sudah ditanggung program BPJS atau Jamkesda.