Esposin, BOYOLALI--Hanya dalam waktu semalam, dua sekolah dasar di dua desa di Kecamatan Sawit, Boyolali, dibobol maling pada Kamis (27/8/2015). Satu unit LCD Proyektor dan satu kamera digital salah satu sekolah raib dicuri. Dua sekolah yang tertimpa nasib naas tersebut adalah Madrasah ibtidaiyah (MI) Kiyaran, Dukuh Kiyaran, Desa Gombang, dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tegalmuncar, Dukuh Tegalmuncar, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit, Boyolali.
Kepala SDN Tegalmuncar, Yuniatun, mengatakan meski teralis jendela ruang kantor guru rusak dan bagian dalam ruangan berantakan tidak karuan, tidak ada satu pun barang yang hilang. Menurutnya, kejadian ini adalah yang kali ketiga menimpa sekolahnya. Pada kejadian pertama dan kedua yang terjadi secara beruntun sekitar 2011 dan 2012, satu unit komputer dan laptop lenyap digasak.
“Kejadian kali ini saya enggak kaget. Lha wong sudah berkali-kali. Sejak kejadian pertama, sejak itu pula sebisa mungkin saya dan para guru meminimalisir penyimpanan barang-barang berharga dalam kantor,” terang dia saat dijumpai Esposin di rumahnya, Jumat (28/8/2015) siang.
Sementara itu, ditemui terpisah, Kepala MI Kiyaran, Joko Sriyanto, mengaku kaget kali pertama mendengar sekolahnya dibobol maling. Pada Jumat (28/8/2015) pagi sekitar pukul 05.00 WIB dia mendapat laporan dari petugas kebersihan MI Kiyaran, Amin.
“Begitu mendapat kabar, saya langsung ke lokasi. Teralis jebol, kaca dicongkel, meja, laci, berantakan, brankas besi penyimpanan barang-barang dan arsip juga dalam kondisi terbuka. Kerugian sekitar Rp4,5 juta. Untung kamera digital yang dicuri juga agak rusak,” ungkap dia saat dijumpai Esposin di ruang kerjanya, Jumat.
Serupa dengan SDN Tegalmuncar yang hanya berjarak sekitar 150 meter-200 meter tersebut, kejadian yang menimpa MI Kiyaran bukanlah yang kali pertama. Kepada Esposin, Joko mengatakan sekitar 2 tahun-3 tahun lalu sekolah tersebut juga pernah dibobol maling lewat atap. Satu unit tape box hilang saat itu.
Sementara itu petugas kebersihan MI Kiyaran, Amin, mengaku heran karena aksi pembobolan tersebut menurutnya sangat rapi dan terencana. “Pasti sudah tahu persis lokasinya, sampai-sampai kok ya tahu kalau di sudut paling timur sekolah ada balok kayu yang bisa dipakai untuk nyongkel. Bekas congkelannya juga rapi,” tutur dia saat dijumpai Esposin di rumahnya, Jumat.