Esposin, SOLO -- Mahasiswa Akademi Bank Darah (Akbara) Solo membersihkan Masjid Agung Keraton, Pasar Kliwon, Solo, menggunakan cairan disinfektan untuk pencegahan penyebaran virus corona.
Pantauan Esposin, pukul 08.00 WIB Kamis (12/3/2020), sebanyak 25 mahasiswa membersihkan serambi masjid dan ruang dalam masjid. Sejumlah bagian masjid yang kerap dipegang tangan seperti pegangan tangga dan beduk juga dibersihkan.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Direktur Akbara, Titis Wahyuono, menjelaskan aksi kemarin pagi merupakan tindak lanjut dari imbauan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Yusuf Kalla, yang juga sebagai Ketua Umum PMI untuk membersihkan tempat umum khususnya masjid sebagai upaya pencegahan dan mengurangi risiko penyebaran virus corona atau Covid-19.
Tarif Tiket KA Bandara Solo Selama Maret, Masih Promo Loh Gaes!
Akbara menyediakan tidak kurang dari 10 liter cairan disinfektan untuk membersihkan seluruh bagian Masjid Agung Keraton Solo.
“Kami mengajak mahasiswa tidak sekadar membersihkan masjid tetapi mendorong anak muda memiliki kepedulian guna menyikapi perkembangan corona. Risiko yang banyak pada area yang kerap dipegang. Kami menyediakan 10 liter cairan disinfektan,” ujarnya.
Petugas Kebersihan Bekerja Sepanjang Hari
Sementara itu, Sekretaris Takmir Masjid Agung Keraton Solo, Basid Rahmat, mengapresiasi masyarakat yang melakukan aksi resik-resik masjid. Masjid Agung memiliki enam karyawan yang bertugas menjaga kebersihan.1 Suspect Corona di RSUD Moewardi Solo Meninggal Dunia
Para petugas kebersihan itu bekerja membersihkan masjid sepanjang hari mulai pagi, siang, sore, hingga malam hari.
“Kami mengapresiasi masyarakat yang melakukan aksi atas imbauan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran virus corona,” katanya.
Basid menambahkan banyak warga yang beribadah di masjid yang dekat dengan Pasar Klewer serta Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu, terutama saat Zuhur dan Asar. Mereka merupakan pedagang, wisatawan, dan musafir yang beraktivitas di kawasan perdagangan dan wisata itu.
Basid menjelaskan jemaah dari Kauman yang beribadah di Masjid Agung sebanyak 150 orang hingga 200 orang. Pada waktu Salat Zuhur dan Asar jemaah mencapai 1.000 orang dan jumlah pengunjung meningkat saat hari libur atau Ahad.