Esposin, SUKOHARJO — Pengundian kios dan los pasar darurat Pedagang Pasar Grogol diwarnai protes seorang pedagang. Protes tersebut disebabkan pedagang yang bersangkutan mendapatkan kios yang sudah ditempati pedagang lain.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Protes disampaikan, Wagiyo, 50. Pemilik warung makan tersebut kesal lantaran nomor kios yang didapatnya ternyata sudah ditempati pedagang lain. Dia mempersoalkan kenapa nomor kios yang sama bisa muncul. “Saya mendapatkan kios nomor 5. Kenapa nomor ini juga diklaim oleh pedagang lain. Kenapa ada dua nomor,” kata dia kepada Esposin di sela-sela pengundian kios, di pasar darurat di RT 001/RW 003, Dukuh Grogol, Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Selasa (28/4/2015). Nomor kios yang didapatkan Wagiyo ternyata sudah diklaim milik pedagang lain, Yudi, 44.
Kemunculan nomor yang sama tersebut berimbas pada kepemilikan kios untuk dua orang. Persoalan ini sempat membuat kedua pedagang mendatangi petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Sukoharjo yang mengatur pengundian. “Terus terang saya mempertanyakan profesionalitas penyelenggara undian,” ucap Wagiyo.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Himpunan Pedagang Pasar (HPP), Mulyono, mengatakan persoalan ini muncul karena pedagang tidak dilibatkan dalam pengundian. Komunikasi dengan pedagang semestinya dilakukan agar gesekan antarpedagang saat pembagian kios tidak terjadi. Kendati sempat mengalami ketegangan, persoalan tersebut bisa langsung diselesaikan di tempat.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Disperindag, Dahlia Aritiwi, menyatakan masalah kepemilikan kios yang diklaim kedua pedagang tersebut sudah selesai. Wagiyo mendapatkan undian kios bernomor 5, sedangkan Yudi menempati kios bernomor 10.
“Namanya juga manusia, ini hanya kesalahan teknis,” kata Dahlia.
Undangan pengundian kios diperuntukan 176 pedagang. Disperindag mengharapkan semua pedagang telah terpenuhi haknya mendapatkan kios di pasar darurat. “Semua pedagang harus mendapatkan tempat. Kalau hari ini belum menerima semuanya, kami tetap sampaikan ke pedagang,” katanya. (Muhamad Muchlis)