Esposin, KLATEN -- Penataan kawasan wisata Deles Indah di Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, diharapkan bisa menghidupkan kembali wisata di lereng Gunung Merapi tersebut. Kawasan yang dikenal dengan sejuknya udara pegunungan itu pernah populer di era 1990-2000.
Hal itu disampaikan Bupati Klaten, Sri Mulyani, menanggapi dimulainya proyek pembangunan kawasan wisata di Deles Indah. “Harapan saya ini memulihkan atau mengembalikan wisata di Deles. Konon zaman dulu Deles Indah menjadi salah satu wisata yang menarik masyarakat Klaten dan sekitarnya karena suasananya nyaman,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (29/7/2024) siang.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Mulyani mengatakan pembangunan wisata di lahan milik Pemkab Klaten itu menjadi komitmen untuk membangkitkan kembali potensi wisata kawasan tersebut. Sebelumnya, Pemkab mengusulkan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk penataan kawasan Deles Indah.
Usulan disetujui dengan gelontoran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kemenparekraf dengan nilai lebih dari Rp5 miliar. “Sebagai bentuk keseriusan saya untuk membangkitkan kembali potensi di Klaten dan pembangunan wisata yang merata,” jelas Mulyani.
Mulyani juga menjelaskan perbaikan jalan di lereng Gunung Merapi termasuk ruas menuju Deles Indah dilakukan untuk mendukung aksesibilitas menuju destinasi wisata selain memperlancar akses warga. Dia menjelaskan beberapa titik yang masih rusak akan diperbaiki secara bertahap.
Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan pembangunan di Deles Indah sudah dimulai sejak 25 Juni 2024 dan ditargetkan rampung pada 22 November 2024. Anggaran pembangunan bersumber dari DAK Kemenparekraf dengan nilai kontrak Rp5,1 miliar.
Penataan dilakukan di lahan seluas 4.000 meter persegi. Lahan itu merupakan aset Pemkab Klaten dan berada di sisi kanan dan kiri Pesanggrahan Paku Buwana (PB) X. Sesuai petunjuk teknis Kemenparekraf, sasaran pembangunan di antaranya pembuatan fasilitas umum hingga ada pendirian gedung tourism information center (TIC).
Selain itu ada penambahan kelengkapan fasilitas berupa gazebo sekitar 30 unit. Pada proyek tahun ini juga ada pembangunan 30 kios.
Deles Indah pernah populer di era 1990-2000. Kawasan itu ramai dijejali pengunjung. Udaranya yang segar ditambah pemandangan alam lereng Gunung Merapi menarik minat wisatawan berdatangan. Destinasi wisata itu meredup setelah akses menuju kawasan itu rusak parah. Secara bertahap, jalan menuju wilayah Deles mulai diperbaiki Pemkab.