Esposin, SOLO -- Permasalahan tempat pembuangan sampah (TPS) Gajahan, Pasar Kliwon, tak kunjung usai. Tumpukan sampah yang dibuang di TPS Gajahan dibiarkan tercecer ke jalan raya. Hal itu membuat pengendara makin resah.
“Sampah itu tiap pagi mengganggu arus lalu lintas jalan sekitar sini. Soalnya, tumpukan sampah meluber ke jalan,” papar pengendara sepeda motor yang kerap melewati lokasi sekitar, Aida, 23, saat ditemui di lokasi, Rabu (11/9/2013).
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Selain itu, kata dia, sampah yang meluber ke jalan menyebabkan bau busuk menyengat. Sehingga para pengguna jalan yang melewati area TPS Gajahan harus merelakan tangannya menutup hidung.
“Bayangin, kalau kondisi itu dibiarkan terus menerus. Lama kelamaan akan mengganggu kesehatan manusia,” jelasnya.
Sementara itu, keluhan serupa dipaparkan warga Kedunglumbu, Antok. Melubernya sampah di TPS Kedunglumbu atau yang dikenal TPS Palugunan, sambung Antok, mengganggu arus lalu lintas. “Terutama pada pagi hari. Pengendara motor yang melewati pasti terjebak macet,” jelas dia kepada Esposin.
Menurutnya, kondisi luberan sampah sangat parah pada malam hari. Hal itu membuat warga kesal. Mereka bingung harus melaporkan pada siapa. “Pihak kelurahan juga tidak bisa berbuat apa-apa,” paparnya.
Antok memaparkan TPS Kedunglumbu yang berukuran 3 meter x 3 meter harus menampung sampah dari Kelurahan Kedunglumbu, Kelurahan Semanggi dan Kelurahan Sangkrah.
“Dua TPS yang berada di Semanggi dan Loji Wetan sudah tidak ada. Maka sebagian besar warga Semanggi membuang sampah di TPS Kedunglumbu. Makanya sampah itu terus menerus menumpuk,” keluhnya.
Ihwal rencana Pemkot Solo mengoperasikan TPS mobile, Antok mengaku setuju. Tapi persoalannya, apakah TPS bisa datang dan standby tepat waktu.