Esposin, BOYOLALI -- Dua orang mengambil formulir pendaftaran calon wakil bupati atau cawabup di DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Boyolali, Senin (20/5/2024). Salah satunya merupakan tokoh muda kelahiran 2000 atau saat ini berusia 24 tahun.
Muhammad Signori, pemuda tersebut tersebut, tiba bersama rombongan di Kantor DPC PKB Boyolali sekitar pukul 16.40 WIB dan langsung disambut oleh kader PKB. Signori dan rombongan kemudian dipersilakan masuk dan mengisi daftar hadir secara daring.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Setelah berbincang-bincang dengan kader PKB, Signori akhirnya mengambil formulir pendaftaran sebagai cawabup. Dari informasi yang diperoleh Esposin, Signori merupakan anak dari Sugiyarto yang pernah maju sebagai cawabup pada Pilkada Boyolali 2015.
Sugiyarto kala itu maju sebagai cawabup berpasangan dengan Agus Purmanto sebagai calon bupati. Mereka melawan pasangan Seno Samodro dan Said Hidayat yang kemudian menang pada Pilkada 2015.
Sementara itu, saat mengambil formulir pendaftaran cawabup, Muhammad Signori memperkenalkan diri sebagai warga Dukuh Ringinrejo, Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari, Boyolali. Ia saat ini telah bekerja sebagai direktur salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.
“Saya hari ini ke DPC PKB Boyolali mengambil formulir [pendaftaran cawabup] untuk mengikuti kontestasi Pilkada 2024. Mohon doanya ke depannya bisa lancar,” jelasnya seusai mengambil formulir.
Motivasinya menjadi cawabup berasal dari dalam dirinya yang ingin membuat Boyolali lebih tersenyum. Nori mengatakan bakal ada kejutan darinya dan meminta masyarakat Boyolali menunggu.
Berkaca dari kekalahan sang ayah pada Pilkada 2015, Nori juga mengatakan telah mempersiapkan jurus untuk tak mengulangi nasib yang sama. Namun, hal tersebut masih bersifat rahasia sehingga belum bisa diungkap ke publik. “Ini kan masih tahap awal, masih ada tahap-tahap selanjutnya. Mohon doa saja,” kata dia.
Peran Sang Ayah
Terkait ada tidaknya campur tangan sang ayah dalam keputusan maju sebagai cawabup Boyolali pada Pilkada 2024 ini, Nori mengatakan ayahnya hanya memberi nasihat. Namun, ia menegaskan keinginan maju sebagai cawabup Boyolali berasal dari dirinya sendiri.Sementara itu, Sekretaris Dewan Syuro PKB Boyolali, Rudi Hartono, menyampaikan penjaringan calon bupati-calon wakil bupati Boyolali di PKB dibuka selama sepekan yakni Senin-Senin (13-20/5/2024). Artinya, Senin ini merupakan hari terakhir pendaftaran.
"Yang mengambil formulir ada dua, formulir cawabup. Tadi siang ada Turisti Hindriya, pengusaha dari Sawit. Lalu sore ini ada Muhammad Signori," ujar dia kepada wartawan, Senin petang.
Rudi menjelaskan Turisti Hindriya sempat menjadi anggota DPRD Boyolali dua kali. Lalu, sempat maju menjadi anggota DPRD Boyolali lewat PKB pada 2020 akan tetapi gagal mendapat kursi.
Ia menjelaskan rencananya akan ada dua orang lagi yang mendaftar sebagai cabup-cawabup Boyolali lewat PKB. Satu orang dari IKA PMII dan satu pengusaha dari Solo. Namun, hingga Senin petang keduanya belum datang.
Pendaftaran cabup-cawabup di PKB bakal dilayani hingga Senin tengah malam. “Untuk cabup kemarin secara lisan sudah, akan tetapi sampai saat ini belum mendaftar. Itu Pak Jumariyanto,” jelasnya.
Karena ada lebih dari dua orang yang mendaftar cawabup, DPC PKB Boyolali bakal mengirimkan hasil penjaringan ke DPW dan DPP PKB. Setelahnya bakal mengerucut siapa yang bakal direkomendasikan dari DPP.
“Selanjutnya kami tarungkan di koalisi, karena ada tiga partai, mungkin punya calon sendiri-sendiri. Di situ ada kompromi untuk bisa menang. Mungkin dari partai lain juga punya jago, nanti siapa yang direkomendasikan bisa AD 2 [cawabup]. Kalau AD 1 [cabup] insyaallah dari tiga partai mengerucut Om Jumariyanto untuk saat ini,” kata dia.