Esposin, SOLO – Luas tanah yang belum sesuai syarat minimal pendirian sekolah menjadi kendala pembangunan SMA negeri di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Sehingga, pembangunan SMA negeri di Pasar Kliwon yang sudah diwacanakan sejak 2020 belum terlaksana karena terkendala lahan yang sempit.
Demikian yang disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jateng, Suratno, ketika diminta konfirmasi kapan pembangunan SMAN di Kecamatan Pasar Kliwon oleh Esposin, Sabtu (2/7/2022) malam.
"Ini proses koordinasi dengan dinas induk [Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng]. Harapannya jangka pendek bisa segera dibangun," katanya.
Camat Pasar Kliwon, Ahmad Khoironi, mengatakan lahan untuk membangun SMA negeri di wilayah itu sebenarnya sudah ada.
Baca Juga: Camat Pasar Kliwon Solo: Lahan Untuk SMA Negeri Sudah Tersedia, Tapi
Pemerintah kecamatan mengusulkan sebagian lahan di eks HP 16 Semanggi atau HP 00001 Kelurahan Mojo.
Namun, usulan itu hingga kini mandek alias belum ada tindak lanjutnya. Berdasarkan catatan Esposin, wacana pembangunan SMA negeri di Pasar Kliwon sudah mencuat sejak sekitar 2020 lalu.
Ketiadaan SMA negeri di wilayah Pasar Kliwon menjadi masalah terutama sejak pemberlakuan sistem zonasi pada PPDB pada 2017 lalu. Sistem zonasi menuntut pemerataan fasilitas dan layanan pendidikan.
Baca Juga: Anak Tak Lolos PPDB, Ortu Minta Kelas Virtual Pasar Kliwon Ditambah
Dia menambahkan Pemerintah Kota Solo menyediakan 3.000 meter persegi di lahan HP 00001 khusus untuk pendidikan, bahkan sudah disetujui oleh DPRD.
Akan tetapi, pembangunan gedung SMA atau SMK ternyata standarnya minimal 4.000 meter persegi.
Warga Pasar Kliwon, Kota Solo, berharap pemerintah menambah kelas virtual SMAN 2 Solo untuk menampung para lulusan SMP. Mereka juga berharap SMA negeri segera dibangun di wilayah mereka.
Baca Juga: Akan ada di Pasar Kliwon, Begini Teknis Pelaksanaan Kelas Virtual SMA
Menurutnya, warga Pasar Kliwon kesulitan menyekolahkan anak mereka ke SMA negeri karena terbentur zonasi. Tak ada SMAN di Pasar Kliwon.
Sementara untuk sekolah di SMA swasta, mereka terbentur biaya.
Seperti yang dialami Ati, 43. Warga Pasar Kliwon ini tak mendapati nama putranya masuk pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 jalur zonasi di SMAN 2 Solo.
Baca Juga: Yes! Calon Siswa di Pasar Kliwon Bisa Daftar Kelas Virtual SMAN 2 Solo
Anak Ati berkeinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan ke SMAN namun terbatas zonasi.
Ibu dua anak itu mengatakan putranya sedih begitu tak menemukan namanya pada daftar siswa yang diterima dalam dalam jalur zonasi.
Orang tua tidak bisa berbuat banyak dan tidak bisa memaksakan anaknya supaya mendaftar lewat jalur prestasi.
Baca Juga: Tak Hanya Pasar Kliwon, Laweyan Solo Juga Tak Punya SMA Negeri, Tapi
Dia berharap kuota siswa untuk kelas virtual ditambah karena banyak warga Pasar Kliwon yang tidak lolos PPDB.
Selain itu, dia berharap pemerintah segera membangun SMAN di Pasar Kliwon supaya kesulitan mendaftar sekolah jalur zonasi tidak kembali terulang.
Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Pasar Kliwon melakukan seleksi ketat untuk penerimaan calon siswa kelas virtual karena hanya tersedia kuota satu rombongan belajar (rombel) yakni 36 siswa.
Baca Juga: Tak Ada SMA Negeri, Berikut Daftar SMA Swasta di Pasar Kliwon Solo
Camat Pasar Kliwon, Ahmad Khoironi, mengatakan kelas virtual jadi salah satu solusi bagi warganya yang kesulitan mendaftar sekolah negeri. Kecamatan Pasar Kliwon merupakan salah satu wilayah tanpa SMA negeri.