Esposin, SOLO--Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bergerak cepat melakukan langkah antisipatif agar kebakaran gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo tak lagi terulang di masa mendatang.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo segera membuat Detail Engineering Design (DED) pembangunan hidran di sekitar area TPA Putri Cempo.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Kristiana Hariyanti saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (19/9/2023).
Menurut Kristiana, pembangunan hidran sebagai langkah pencegahan kebakaran gunungan sampah tak lagi terulang di masa mendatang.
"Sesuai arahan Mas Wali, sesegera mungkin kami merancang DED hidran air untuk mencegah kebakaran di area TPA Putri Cempo," kata dia, Selasa (19/9/2023).
Menurut Kristiana, sistem hidran air bisa dioptimalkan saat muncul kobaran api yang membakar gunung sampah. Sehingga, kobaran api tidak menjalar ke gunungan sampah lainnya.
Kobaran api yang melalap gunungan sampah diduga berasal dari gas metana di bawah sampah. Suhu panas yang tinggi selama musim kemarau memicu percikan api yang membakar gunungan sampah.
"Sekarang helikopter water bombing sedang perjalanan dari Gunung Bromo, Jawa Timur ke Solo. Sebentar lagi kobaran api bakal dipadamkan menggunakan water bombing. Namun, secara teknis nanti Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB]," papar dia.
Lebih jauh, Kristiana mengatakan pengolahan sampah di TPA Putri Cempo menggunakan sistem blok. Sehingga, jika terjadi kebakaran gunungan sampah tidak merambat ke gunungan sampah di blok lainnya.
"Ini keuntungan pengolahan sampah menggunakan sistem blok. Mudah-mudahan nanti segera padam," ujar dia.