Esposin, SOLO - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, menjelaskan Pemkot Solo memiliki rencana membangun jalur khusus bagi pengguna sepeda dan pejalan kaki dengan konsep underpass mini atau jalan layang. Namun, surat yang dilayangkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) belum mendapatkan respon.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
“Ada perencanaan untuk jalur khusus [pesepeda dan becak]. Kami berharap DPUPR membangun fasilitas. Belum ada balasan [dari KAI],” katanya.
Dia menjelaskan, Kota Solo memiliki tujuh perlintasan sebidang. Pemkot Solo yang ingin menyediakan akses bagi pesepeda dan fasilitas untuk mengurai kemacetan berkejaran dengan bertambahnya frekuensi perjalanan KRL.
Jalur Sepeda Solo
Sementara itu, berdasarkan konten yang diunggah akun resmi Instagram Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Rabu (1/7/2020), progres fisik pembangunan jaringan LAA KRL yang menghubungkan Solo-Jogja mencapai 56.35%.Marak Pencurian Sepeda, Kapolsek Laweyan Solo: Pengamanannya Harus Lebih Ketat Dibanding Motor!
Pekerja terus melakukan pembangunan proyek sepanjang 60 kilometer tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ratusan pesepeda meramaikan sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Solo setiap Jumat akhir bulan. Pesepeda melakukan swafoto di depan Rutan Kelas I Solo dan Balaikota Solo sambil beristirahat.
Tren bersepeda membuat sejumlah toko sepeda di Kota Solo kewalahan memenuhi permintaan dan kelompok pesepeda kerap kali membuat kerumunan saat pandemi Covid-19.
11 Kecelakaan Sepeda Terjadi di Sragen, Goweser Kudu Patuh & Ekstra Hati-Hati
Pemilik toko sepeda Rukun Makmur, Meiko, dan pemilik toko sepeda Kembar Jaya, Aris, memberikan imbauan kepada setiap pembeli sepeda untuk menjauhi kerumunan saat bersepeda.